22 Februari 2010

VALENTINE’S DAY FENOMENA DEKONSTRUKSI MORAL PEMUDA INDONESIA

Bulan Februari, kita selalu menyaksikan media massa, mal-mal, pusat-pusat hiburan bersibuk-ria berlomba menarik perhatian para remaja dengan menggelar pesta perayaan yang tak jarang berlangsung hingga larut malam. Semua pesta bermuara pada satu hal yaitu Valentine's Day. Biasanya mereka saling mengucapkan "selamat hari Valentine", berkirim kartu dan bunga, saling bertukar pasangan, saling curhat, menyatakan sayang atau cinta karena anggapan saat itu adalah “hari kasih sayang”. Benarkah demikian?

Asal mula Valentine
Ada berbagai versi tentang asal muasal Valentin’s Day. Beberapa ahli mengatakan bahwa ia berasal dari seorang yang bernama Saint (Santo) Valentine seorang yang dianggap suci oleh kalangan Kristen yang menjadi martir karena menolak untuk meninggalkan agama Kristiani. Dia meninggal pada tanggal 14 Pebruari 269 M., di hari yang sama saat dia menyerahkan ucapan cinta. Dalam legenda yang lain disebutkan bahwa dia meninggalkan satu catatan perpisahan pada seorang gadis anak sipir penjara yang menjadi temannya. Dalam catatan itu dia menuliskan tanda tangan yang berbunyi “From Your Valentine” ada pula yang menyebutkan bahwa bunyi pesan akhir itu adalah “Love From Your Valentine”.
Cerita lain menyebutkan bahwa Valentine mengabdikan dirinya sebagai pendeta pada masa pemerintahan Kaisar Claudius. Claudius kemudian memenjarakannya karena dia menentang Kaisar. Penentangan ini bermula pada saat Kaisar berambisi untuk membentuk tentara dalam jumlah yang besar. Dia berharap kaum lelaki untuk secara suka rela bergabung menjadi tentara. Namun banyak yang tidak mau untuk terjun ke medan perang. Mereka tidak mau meninggalkan sanak familinya. Peristiwa ini membuat kaisar naik pitam. dia memutuskan untuk tidak mengijinkan laki-laki kawin supaya mereka mau menjadi tentara.
Kalangan remaja menganggap bahwa ini adalah hukum biadab. Valentine juga tidak mendukung ide gila ini. Sebagai seorang pendeta dia bertugas menikahkan lelaki dan perempuan. Bahkan setelah pemberlakuan hukum oleh kaisar, dia tetap melakukan tugasnya ini dengan cara rahasia peristiwa perkawinan diam-diam inilah yang menyeret dirinya ke dalam penjara dan akhirnya dijatuhi hukuman mati.
Di saat menjelang kematiannya dia menuliskan catatan kecil “Love from your Valentine". Dan pada tahun 496 Paus Gelasius menseting 14 Pebruari sebagai tanggal penghormatan untuk Saint Valentine. Akhirnya secara gradual 14 Pebruari menjadi tanggal saling tukar menukar pesan kasih dan Saint Valentine menjadi patron dari para penabur kasih. Tanggal ini ditandai dengan saling mengirim puisi dan hadiah seperti bunga dan gula-gula. Bahkan sering pula ditandai dengan adanya kumpul-kumpul atau pesta dansa.
Dari paparan di atas kita tahu bahwa kisah cinta Valentine ini merupakan kisah cinta milik kalangan Kristen dan sama sekali tidak memiliki benang merah budaya dan peradaban dengan Islam. Namun kenapa remaja-remaja muslim ikut larut dan merayakannya?

Hati-hati mengikis Moral
Rasulullah menyampaikan:
"Belum sempurna iman seseorang hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri", kasih sayang dalam Islam terhadap sesama tidaklah terbatas dengan waktu dan dimanapun berada, baik untuk keluarga, kerabat, dan sahabat yang semuanya masih dalam koridor-koridor agama Islam itu sendiri. Nabi Saw., bersabda : "Cintailah manusia seperti kamu mencintai dirimu sendiri." (H.R. Bukhari). Islam sangat melarang keras untuk saling membenci dan bermusuhan, namun sangat menjunjung tinggi akan arti kasih sayang terhadap umat manusia. Rasulullah saw. bersabda : "Janganlah kamu saling membenci, berdengki-dengkian, saling berpalingan, dan jadilah kamu sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Juga tidak dibolehkan seorang muslim meninggalkan (tidak bertegur sapa) terhadap sudaranya lewat tiga hari" HR. Muslim.
Disini jelas bahwa kita dianjurkan sekali untuk saling menjaga dan menghargai antar sesama sebagai tanda kasih sayang yang mesti dihormati. Hal ini untuk menghindari berbagai keburukan serta dapat mengenal antar sesama untuk memperkuat dan menjaga tali persaudaraan. Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Baihaqi melalui Anas ra. Nabi bersabda : "Tidak akan masuk surga kecuali orang yang penyayang", jadi jelas bahwa yang masuk surga itu hanyalah orang-orang yang mempunyai rasa kasih sayang yang tanpa dibarengi dengan niat-niat jelek.
Dengan datangnya Valentine's Day dikhawatirkan bagi kaum muda-mudi yang tidak mengerti akan mampu terjerumus dalam hal-hal negatif dengan mentafsirkan kasih sayang di hari. Disini kebanyakan mereka ber-hedonis ria, dan lebih parahnya melakukan perbuatan yang tidak senonoh antara laki-laki dan perempuan. Firman Allah swt.: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Q.S. al-Israa':32), yakni perbuatan yang dilarang oleh agama baik secara terang-terangan maupun yang tersembunyi. Oleh karena itu kita mesti sadar apa arti yang sesungguhnya sebuah kasih sayang.

Pemuda Indonesia Tidak Perlu Rayakan Valentine
Sebagai pemuda-pemudi Indonesia, sepatutnya kita tidak perlu merayakan valentine. Meski dicaci sebagai orang yang katrok, tidak gaul, atau yang lainnya. Tidak perlu digubris, karena sesungguhnya mereka yang mengolok-olok tidak tahu asal muasa dari Valentine itu sendiri. Mereka hanya latah mengikut budaya yang baru nan hedonis.
Valentine sungguh sebuah budaya asing yang merusak. Karena spirit didalam valentine adalah mencari kepuasan belaka. Untuk berbagi kasih sayang tidak perlu menunggu moment valentine. Berbagi cinta kepada teman kita atau kepada istri sanak dan anak tidak perlu menunggu valentine. Setiap hari setiap saat setiap waktu kita mempunyai waktu untuk berbagi kasih sayang. Menebar cinta, dengan merayakan valentine berarti kita membatasi kasih sayang hanya pada saat tanggal 14 februari saja.
Marilah tebar kasih sayang dengan siapapun dan kapanpun. Coba kita lihat sekeliling, tetangga kita, teman kita, saudara kita sudahkah mendapat kasih sayang? Sudahkah kita memperhatikannya. Kalau memang belum segera. Tidak perlu menunggu tanggal 14 februari.

Biodata
Nama : Rangga Sa’adillah S.A.P.*
Alamat : Bojonegoro
Nomor tlp : 085730607630
Alamat E-Mail : ranggaopni@gmail.com

*Mahasiswa Tarbiyah, IAIN Sunan Ampel Surabaya. Pengurus Pesantren luhur al-Husna Surabaya. Pengurus FOSISKA (Forum Studi Sosial dan Keagamaan) Surabaya.

0 komentar:

Posting Komentar