Warning bagi penggemar buku serial Diskusi Tasawuf karangan Agus Mustofa. Sarjana lulusan Teknik Nuklir ini memang piawai dalam meramu bahasa, sehingga banyak dari bukunya menjadi Best Seller. Pemilihan judul yang kontroversial dan tabu untuk diperbincangkan berani Beliau angkat seperti “Ternyata Akhirat Tidak Kekal”, “Tak Ada Adzab Kubur?”, “Mengubah Takdir”, “Memahami al-Qur’an Dengan Metode Puzzle”.
Memang judul-judul tersebut merupakan rangkaian kata yang pas untuk menarik minat seseorang supaya terus membaca. Namun ternyata bukan hanya itu, judul-judul tersebut merupakan representasi dari gambaran isi buku. Agus Mustofa benar-benar berpendapat bahwa “akhirat tidak kekal”, “tidak ada adzab kubur”, dan seterusnya.
Pola pikir seperti demikianlah yang menjadikan penulis mempunyai greget untuk menelaah penyimpangan pemikiran Agus Mustofa. Penulis buku ini mengatakan, “kami jadi sadar, jika buku-buku Agus Mustofa itu dapat memberikan pengaruh negatif yang tidak sederhana dalam pola pikir dan tindakan umat Islam.” (Halaman 16). Karena memang pemikiran mengenai akhirat tidak kekal, akan mengakibatkan umat Islam bisa meremehkan pekerjaan-pekerjaan jelek yang dilakukan didunia, toh nantinya setelah disiksa juga akan musnah.
Agus Mustofa berani menulis demikian karena Beliau menciptakan sendiri pemahaman dalam menafsiri al-Qur’an dengan al-Qur’an (Tafsrul Qur’an bil Qur’an). Seharusnya Beliau harus memenuhi prasyarat sebelum menggunakan metode tersebut, seperti harus menguasi ulumul Qur’an, Ilmu Balaghah, dan sampai pada ilmu hadits. Ternyata tidak, penafsiran al-Qur’an yang digunakannya jauh dari ketentuan-ketentuan yang semestinya dipenuhi oleh seorang penafsir. Sehingga wajar jika pada penafsiran yang Beliau dapat terdapat kelemahan.
Agus Mustofa memang seringkali memperkuat argumennya dengan dalil-dalil yang ada dalam al-Qur’an. Semuanya diramu dengan apik sehingga pembaca merasa yakin bahwa argumen yang Beliau layangkan adalah benar. Namun dari sini penulis menyoroti bahwa Agus Mustofa telah mengenyampingkan hadits, tidak ada sama sekali keterangan dari hadits. Sehingga penulis berpendapat bahwa Beliau bisa dikategorikan sebagai orang yang anti hadits (Munkirus Sunnah).
Buku ini memang terlihat tebal sampai empat ratus halaman, namun sistematika kajiannya cukup sederhana. Hanya ada dua kajian, pertama menelaah penyimpangan metodologi yang dipakai oleh Agus Mustofa dalam meramu buku, dan yang kedua mengenai penyimpangan Agus Mustofa dari Aqidah yang benar.
Pada bagian pertama penulis menjelaskan tentang penyimpangan metodologi Agus Mustofa. Penulis mencoba menguak kerancuan-kerancuan pemikiran Beliau seperti dalam bukunya “Memahami al-Qur’an Metode Puzzle” penulis memberikan kritik bahwa dalam memahami al-Qur’an dengan metode tersebut Beliau tidak mengindahkan aturan main yang harus digunakan. “Metode Puzzle ciptaan Agus Mustofa itu tidak termasuk dalam kategori Tafsirul Qur’an bil Qur’an, dan ternyata setelah Beliau mengimpun ayat-ayat al-Qur’an yang dilakukan kemudian adalah memunculkan pemahaman baru dengan hanya bermodalkan akal, dengan tanpa merujuk pada Hadits plus metodologi yang absah, maka jelas metode puzzle Agus Mustofa itu paling identik dengan Tafsirul Qur’an bir-Ra’yi al-Madzmum (Tafsir al-Qur’an dengan rasio yang tercela)” (halaman 53).
Penulis juga memberikan warning terhadap pemikiran-pemikiran Agus Mustofa, seperti akhirat tidak kekal, tidak ada adzab kubur, tidak ada syafaat, Nabi Muhammad tidak ummi, Nabi Adam dilahirkan, segala sesuatu berada didalam Dzat Allah, dll, selain bertentangan dengan nash-nash al-Qur’an dan Hadits, kesimpulan-kesimpulan itu juga bertentangan dengan konsensus ulama (ijmak). Jadi dengan demikian, lengkap sudah pertentangan pemikiran Agus Mustofa dengan dasar-dasar yang disepakati umat sebagai landasan agama Islam, yakni al-Qur’an, Hadist, Ijmak, dan Qiyas (halaman 132).
Agus Mustofa kerap kali menampik pendapat para ulama’ yang telah memiliki otoritas dibidangnya, seperti ulama’ ahli Hadits, ahli tafsir, dan sebagainya. Sebagai kelaziman dari sikap anti-otoritas adalah penolakan terhadap pendapat-pendapat para pakar yang memiliki otoritas tersebut, bahkan menyalahkan pendapat-pendapat mereka, meski tanpa dilandasi argumentasi yang kuat.
Bagian kedua, adalah pembahasan mengenai penyimpangan aqidah. Agus Mustofa berpendapat bahwa baik dunia maupun akhirat sama-sama tidak kekal dan akan mengalami kehancuran karena yang kekal hanyalah eksistensi Allah. Penulis memberikan penjelasan bahwa kekalnya Allah dan kekalnya akhirat, dapat diketahui bahwa persamaannya hanya dalam segi bahasa dan pengungkapan saja, sedangkan esensinya jelas berbeda. Jadi meskipun Allah mengungkapkan kekekalan surga dan neraka (alam akhirat) beserta seluruh penghuninya dengan kata-kata “khalidin”, bukan berarti secara prinsip kekekalan Allah dan akhirat adalah sama.
Buku Beliau yang berjudul “Tak Ada Adzab kubur” juga disorot. Beliau sampai pada kesimpulan, informasi mengenai adzab kubur memang tidak memiliki dalil yang kuat dan meyakinkan dari al-Qur’an. Padahal keyakinan mengenai hal ini sangat urgen bagi umat Islam. Penulis mengungkapkan bahwa tidak semua permasalah yang tidak bisa dirujuk dengan tegas dalam al-Qur’an lantas bisa dinafikan. Betapa banyak permasalah yang rujukan lugasnya tidak tercantum dalam al-Qur’an, akan tetapi dijabarkan dalam Hadits, dan itupun juga harus diyakini kebenarannya (halaman 218).
Sampai pada bagian akhir buku ini adalah pendapat Agus Mustofa mengenai bukunya “Ternyata Adam dilahirkan”. Agus Mustofa berusaha menganalogikan proses penciptaan Adam dengan Isa melalui kehamilan dari seorang ibu. Padahal persepsi Agus Mustofa terhadap hal ini janggal. Ayat yang menjelaskan bahwa penciptaan Nabi Isa menakjubkan, sebab Beliau dilahirkan tanpa ayah, sama dengan keanehan proses penciptaan Nabi Adam. Namun, Agus Mustofa tidak tahu bahwa proses penciptaan Nabi Adam lebih menakjubkan daripada penciptaan Nabi Isa, sebab Nabi Adam diciptakan tanpa ayah dan ibu.
Buku ini berusaha menelaah bahkan mengoreksi pemikiran Agus Mustofa yang menyimpang. Sehingga bagi para penggemar buku-buku serial diskusi tasawuf modern karya Agus Mustofa perlu membaca buku ini. Namun dalam buku ini masih banyak istilah-istilah arabis sehingga akan sedikit mengerutkan kening dalam membacanya.
Judul Buku : MENELAAH PEMIKIRAN AGUS MUSTOFA Koreksi Terhadap Serial Buku Diskusi Tasawuf Modern
Penulis : A. Qusyairi Ismail, Moh. Achyat Ahmad
Penerbit : Pustaka Sidogiri Pondok Pesantren Sidogiri
Cetakan : Dzulhijjah, 1430 H.
Tebal : 418 halaman
Peresensi : Rangga Sa’adillah S.A.P.*
Biodata
Nama : Rangga Sa’adillah S.A.P.
Alamat : Bojonegoro
Nomor tlp : 085730607630
*Peresensi adalah Pengurus FOSISKA bidang Intelektual. Juga Pengurus Pesantren Luhur al-Husna dibawah bimbingan Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si.
177 komentar:
Itulah kenapa Umat Islam terpecah belah, orang yang merasa dirinya pinter saling menyerang sesama muslim. Jujur saya suka sekali tulisan Agus Mustofa, berkat dari membaca tulisan-nya saya merasa menjadi lebih mengenal Allah, lebih mencintai Allah, bahwa Allah yang terhebat, Allah yang kekal, selain Allah tidak kekal ...
iya tuch... jangan sok jadi yang paling benar... setelah saya membaca tulisan p.agus, saya juga jadi ingin lebih mendekatkan diri kepada Allah... Buku-bukunya sangat membantu proses keimanan saya selama ini saya hanya membaca buku-buku agama yang bertele-tele dengan dalil-dalil yang belum tentu kebenarannya... Hadist bisa saja PALSU... itulah yang menjadi awal perpecahan ISLAM setelah Wafatnya Nabi Muhammad SAW,banyak orang2 Munafik yang membuat Hadist2 PALSU,, bosan dengan buku-buku agama yang ada di pasaran yang dibahas cuma itu-itu saja....
Manusia pertama itu di TUMBUH kan dari RAHIM BUMI.... ( AL Basyar )
Hanya Allah yang BAQA...
Manusia, dunia, Syurga, Neraka, Langit, Alam Semesta adalah MakhlukNya.. jadi akan LENYAP...
Mengingkari hal itu adalah MUSYRIK...
Saudara-2ku apakah saudara-2ku telah bisa membaca Al Quran dan mengerti maknanya, serta telah mempelajarinya, dengan didampingi/bimbingan seorang Imam / Ulama /Guru yang sebenar-benarnya, serta tdk ada nuansa materi duniawah, serta menguasai A-Z isi kandungan Al Quran dan Hadist Rosullulloh secara benar. Yang berbahaya adalah pemahaman Islam hanya semata-mata dengan memanfaatkan akal pikiran dan logika-2 duniawiannya semata. Menafsirkan Al Quran dengan Al Quran atau dengan tuntunan Rosullulloh melalui penelaahan Hadist-2 shoqeh atau dari apa yang dilakukan para sahabat-2 Rosululloh SAW. Menafsirkan Al Quran tidak cukup dengan akal pikiran manusia saja, ada batas-batas tertentu manusia tdk dpt mencapainya, maka beritjihadlah dengan dasar keimanan dan eislaman yang murni. Lebih baik kita semua instrospeksi diri. Jangan saling menyalahkan dan merasa benar.
Ass Wr Wb. Saudara-2 ku bahwa Akhirat adalah kekal, bahwa Azab/siksa kubur itu ada, memahami Al Quran tdk dg metode Puzzel, Adam adalah manusia pertama, dll... Semua itu telah ada dalam Al Quran, dan Hadist-2 syoheh Sosululloh, Saya menghimbau berhati-hatilah dalam beritjiad. Saya setuju bahwa untuk menafsirkan Al Quran itu harus dengan Alquran, atau dengan Hadist Rosululloh SAW atau dari sahabat-2 Rosululloh. Dan Alquran dari jaman Rosulluloh sampai sekarang adalah sama. Tidak ada bahwa Al Quran akan mengikuti perkembangan jaman, bahwa Alquran akan dijaga sendiri oleh Allah SWT. Saya secara probadi setuju dengan Bp yang berkomentar tgl 16 Juni 2010, dan saya secara pribadi prihatin dengan pemikiran sdr Agus Mustofa. Penafsian sdr Agus Mustofa tentang yg ada di Al Quran adalah hanya didasari oleh logika dan ilmu pengetahuan semata. Apa yang telah disampaikan sebagai penafsiran-2 pribadi yang bukan merupakan itjihad bersama para ahli tafsir dan ulama yang mumpuni akan sangat membahayakan. terimakasih semoga pemberi komentar tgl 14 Mei dan 8 Juni 2010, dpt belajar Agama Islam dengan mendapat pembimbing yang benar. Amin
Al qur'an adalah kitab yg di turunkan untuk umat nabi Muahammad SAW sampai skarng, kita umat islam
masih umat Baginda Rosullah mski Beliau telah Tiada,tp beliau telah mbawa 2 mukzizat yg luar biasa yaitu Alquran dan Hadist,dan terbukti sampai skrng mukzizatnya semakin benar melalui ilmu pngetahuan dan akan benar2 nyata hingga hari akhir,nah tiada yg berhak merasa paling benar menafsirkan Alquran,Rosullah pun,umur beliau tak kan cukup tuk menjelaskan secara mutlak tafsir Alquran,karena memang Alquran tuk umatnya hingga akhir zaman,orang baca bukunya pak Agus mustofa orang itu gak akan sesat malah sebaliknya
"Rosullah pun,umur beliau tak kan cukup tuk menjelaskan secara mutlak tafsir Alquran"
Rosulullah tlah mnyampaikan risalah kenabiannya, tugasnya tlah selesai smpurna sblum wafat. tolong d catat itu...
jd Rosulullah lah yg mnjelaskan tafsir Al-Qur'an dgn baik..
Kalau kita sudah tahu kelemahan (bukan kerusakan) mobil A, buatlah mobil B yang se-type yang kita anggap bisa menutupi kelemahan mobil A. (Tidak perlu membongkar dan mengganti onderdil mobil A). Nah inilah hikmah perbedaan itu. Orang Eropa dan Amerika (lebih) maju karena mereka memahami hikmah perbedaan dengan benar. Berbeda untuk maju, bukan saling menyalahkan.
Saya suka P Agus Mustofa karena pemikirannya. Cara memahami Al Quran dg cara puzzel, dakon, gapleh, togel, atau nekeran ga ada masalah. Yg penting kan lebih faham al Quran. Nanti kan ketahuan mana yg lebih baik. Umat islam dulu pernah maju karena banyak yg berijtihad. Sekarang ada yg pemikirannya beda sedikit sudah rame2 menyalahkan. Kapan umat islam mau kembali maju?
Buku-buku dan pemikiran agus mustofa didalamnya bagi saya tidak membuat umat sesat, bahkah membuat orang menjadi cerdas dalam beribadah, dan berijtihad sangatlah penting tentunya setelah memahami ilmunya, Alquran tidak terpengaruh dengan jaman tapi jamanlah yang mengikuti dia, maka orang semacam Agus mustofa ini yg bisa merangsang orang untuk berfikir dan mengungkap kebenaran isi Alquran secara ilmiah. jadi ga perlu saling menyalahkan mari kita ambil hikmahnya dari perbedaan pendapat antara kita sendiri
kedudukan orang berilmu lebih tinggi dari orang beribadah.,Allah maha tinggi ilmunya,.dan wajar bila akal manusia tidak bisa menjangkau semua firmanNya,sehingga banyak terdapat perbedaan penafsiran ayat-ayat Al Quran..
HAHAHAHAHA...ADA YANG BERWIBAWA...ADA YANG SINIS....ADA YANG MENASEHATI....ADA YANG MEMPERTAHANKAN KEILMUANNYA...." MACAM2 RASANYA...." KEMUTLAKAN MILIK ALLAH SWT....KITA TIDAK BISA 100% MEMAHAMI AYAT2 ALLAH. KITA HANYA BISA MENGIRA NGIRA.... JADI KEILMUAN YG KITA PELAJARI SEBENARNYA HANYA UNTUK DIRI KITA SENDIRI..... AMBIL BAIKNYA JANGAN BUANG JELEKNYA...KARENA KITA PUNYA KEJELEKAN JUGA....! SALING MENDO'AKAN SAJA LEBIH BAIK...." SEMOGA KALIAN SEMUA DIBERI HIDAYAH DAN KARUNIA ALLAH SWT. AAMIIN YAA RABB. KHATHOK VESPA SITUBONDO
Aku sih netral aja, aku juga suka ama P Agus Mustofa, memang betul P Agus jarang menggunakan Hadis karena juga mungkin ke sohihan nya teragukan, mending kita gak usah saling salah salahan, ambil yang menurut kita bermanfaat dan teliti kesalahan, P Agus dan ulama ulama yang lainnya itu sama sama seorang guru islam, dan mungkin memang pada ahlinya masing masing. jadi ambil hikmah nya aja
Alhamdullilah pemikiran Bp.Agus Mustofa byk memberikan pencerahan terhadap pemikiran ttg Islam yg selama ini seakan-akan sudah baku, pdhl bila kita lht realitas kehidupan, umat Islam jauh tertinggal dibandingkan dgn yg atheis sekalipun. Apa yg salah dlm agama Islam ini? Agamanyakah? Manusianyakah? Atau penafsiran yg keliru sehingga menjerumuskan manusianya dlm kebodohan dan perpecahan yg smkn dlm tak kunjung usai? Marilah kita sikapi scr positif buah pemikiran Bp.Agus Mustofa agar kita menjadi lebih kreatif dan bisa memahami pengajaran Allah lwt Al Qur'an kpd kita.
Qs.At Taubah (9): 32
"Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dgn mulut (argumentasi) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai."
'Mainstream' bknlah jaminan u pembenaran, minoritas belum tentu ukuran kesesatan. Akal yang sehat sangat diperlukan dalam memahami agama secara benar dan sehat pula'
Alhamdullilah pemikiran Bp.Agus Mustofa byk memberikan pencerahan terhadap pemikiran ttg Islam yg selama ini seakan-akan sudah baku, pdhl bila kita lht realitas kehidupan, umat Islam jauh tertinggal dibandingkan dgn yg atheis sekalipun. Apa yg salah dlm agama Islam ini? Agamanyakah? Manusianyakah? Atau penafsiran yg keliru sehingga menjerumuskan manusianya dlm kebodohan dan perpecahan yg smkn dlm tak kunjung usai? Marilah kita sikapi scr positif buah pemikiran Bp.Agus Mustofa agar kita menjadi lebih kreatif dan bisa memahami pengajaran Allah lwt Al Qur'an kpd kita.
Qs.At Taubah (9): 32
"Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dgn mulut (argumentasi) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai."
'Mainstream' bknlah jaminan u pembenaran, minoritas belum tentu ukuran kesesatan. Akal yang sehat sangat diperlukan dalam memahami agama secara benar dan sehat pula'
saya termasuk orang yang bisa dikategorikan "islam KTP", dulu kecil saya sholat karena disuruh orang tua, remaja saya masih sholat, menginjak punya anak 2 saya mulai tidak sholat, karena saya merasa capek doang menjalankan sholat, saya sudah berusaha sholat khusuk juga dak bisa, tapi saya terus mencari kebenaran sampai akhirnya saya baca buku pak agus mustofa ada 4 buku, dari situ saya sadar akan kebesaran Allah dan alhamdulillah sekarang sudah rajin sholat lagi, karena saya malu kalo tidak sholat, malu sama Allah, saya tidak takut masuk neraka tapi saya rugi kalo jauh dengan Allah, saya suka dengan metodenya, mengupas isi alquran dengan science, selama buku itu berkorelasi baik buat umat islam, spt semakin menambah keimanan, semakin membuat rajin ibadah "why not", kita harus dewasa dalam beragama.
HAIYAAA......
KOMENTAR KOK MENCARI CARI KESALAHAN,
BUKANKAH LEBIH BAIK MENCARI KEBENARAN.
TAPI BIARLAH DAN SEJARAH JUGA SUDAH MENULISKAN...
KETIKA RASUL-ALLAH, MUHAMMAD SAW. MUNCUL,
PULUHAN ORANG PANDAI SEGALA HAL LANGSUNG MENCARI KESALAHAN...
HANYA SATU YANG DATANG MEMBENARKAN....(ABUBAKAR).
DAN SEJARAH MEMBUKTIKAN, DENGAN KEBAIKAN DAN AJAKAN UNTUK BERFIKIR, KEBENARAN AKHIRNYA DITERIMA...
SALAM
ini bukan tentang dampak sebab akibat, bukan tentang baik atau tidak. ini tetang benar atau salah,
sungguh amat disayangkan pemikiran bahwa semuanya baik, padahal salah.
ambilkan saja contoh sholat, jika seseorang berpendapat sholat itu baik, lalu membenarkan sholat shubuh yang hanya 2 rakaat menjadi 4 rakaat, tentu itu salah.
berfikirlah bahwa tuntunan agama itu nilainya benar dan salah, bukan baik atau tidak baik.
Jika kebenaran didasarkan standar bahasa Arab dan kefasehan, pasti ORANG ARAB dan TIMUR TENGAH adalah pemilik kebenaran, tetapi ternyata Arab Saudi adalah WAHABI, yang tak mengerti pesan-pesan ulama salaf, yg hingga kini senantiasa bertolak belakang dengan jumhur Ulama, dari dulu hingga saat ini.
Benar dan salah, adalah pasti, tidak mungkin diantara keduanya.
Salah menunjukkan dalil dan keliru terhadap dalil, ia akan keliru dan selalu bertolak belakang. Jika bukan karena dari Allah, kebenaran suatu tafsiran akan tampak kekeliruan hebat dalam pendapatnya: lawajaduu fihi ikhtilaf katsira.
terkadang untuk memahamkan orang tentang agama, harus dimulai dengan yang sederhana. Bukan langsung di beri banyak dalil di dalamnya. Kalau menurut saya,beliau termasuk di dalamnya. mencoba memahamkan al-qur'an dengan pemikiran - pemikiran sederhana. Toh, sampai sekarang juga saya belum pernah menemukan orang - orang yang sesat gara - gara mbaca buku Pak Agus Mustofa. Kalaulah ada yang menyatakan pemikiran beliau salah, maka mohon anda ciptakan buku yang benar dan lebih baik dari karya beliau....
sholat dengan mengerti arti/maknanya bacaan sholat, akan menjadikan kita lebih khusyuk dalam sholat. karena sebagian besar umat islam di indonesia tidak mengerti arti bacaan sholatnya(seperti orang yang sedang mabuk berat, sama-sama tidak mengerti arti dari ucapannya sendiri).
JUDUL BUKUNYA AJA DAH DISKUSI...
BETUL TU....JUDUL BUKUNYA AJA DAH DISKUSI...YA PASTI ADA YANG PRO DAN KONTRA....SEMOGA AJA INI MALAH SEMAKIN MEMBUAT KITA SEMAKIN DEKAT DENGAN ALLAH SWT BUKAN MALAH SEMAKIN JAUH...AMINN....
al-quran adalah petunjuk dari ALLah untuk semua umat manusia yang dijamin keasliannya dan berisi segala petunjuk apapun tanpa terkecuali.sedangkan hadist rasul tidak ada jaminan dari Allah tentang ke asliannya. Ingat, sebelum rasul wafat dia melarang menuliskan kata-katanya. Jadi menurut saya janganlah menomer satukan hadist,kalau ada yang mendukung quran boleh kita jadikan rujukan tapi kalau ada yang menyimpang mohon jgan langsung dipercayain..masalah azab kubur menurut saya yang dibahas pak agus semuanya jelas diterangkan d quran secara detail kalau kita benar-benar dapat memahaminya. ingat, tidak ada yang akan bisa memahami isi quran kecuali yang menggunakan akal nya(Allah sendiri yang bilang dalam quran).tidak benar kita tidak boleh menggunajakan akal.karena manusia dan jin diwajibkan mengabdi karena akal,tidak seperti hewan dll tapi kenapa kita justru mengharamkan akal kita. menurut saya azab di kubur memang ada tapi tidak secara fisik, tetapi psikis.azab fisik yaitu sewaktu kiamat tiba. tetapi kebenaran hanyalah Allah yang tau. saya tidak menganggap anggapan saya paling benar. tapi menurut apa yang telah saya dari quran sekarang ini saya lebih setuju dengan pak agus.Karena kebenaran yang hakiki hanyalah kepunyaan ALLAH SWT.
Saya setuju... bahwa pemikiran pa agus sangat mencerahkan. Dan kita memiliki akal untuk meresponse pemikirannya. Bila kesesatan itu muncul setelah membaca buku beliau, perlu dipertanyakan atas kemampuan mereka dalam mencerna kajian pa agus. Yang jelas ... paparan pa agus lebih mudah dicerna dan sangat sarat dengan ilmu.
terus terang saya telah membeli dan membaca buku2 AM.Setalah saya membaca informasi bahwa dia itu baca alqurannya masih payah,STOP saya tidak lagi membaca buku2 nya
betul..buku2 pak agus mustafo sangat mencerahkan...yang memberikan peniaian negatif hanya orang2 bodoh yang melihat agama dgan cara yg sempit dan menghambat kemajuan islam...semua sudah tau siapa orang2 ini....selalu merasa paling benar..semakin meeka mendalami islam dengan caranya maka semakin mereka akan bingung dan tersesat sendiri...mereka beraga dengan dogma...bukan dengan meyadari kebaesar Allah lesawat ilmu penegtahuan....
Coba yang belum pernah baca bukunya pak Agus Mustofa, silahkan baca dulu. Jangan bisanya cuma ikut2an menyalahkan.
Jujur, saya suka sekali konsep pemaparan dalam bukunya. Beliau berusaha membuka pemahaman lebih utuh dan menyeluruh. Ia menggunakan pendekatan science karena memang itulah bidang keahliannya.
Alhamdulillah merasa tercerahkan oleh pemikirannya dan efeknya saya ingin lebih dekat kapada Allah dengan lebih giat belajar dan beribadah.
Memangnya siapa si agus mustofa itu???
bukan karena dia sarjana nuklir yg jenius lantas kita boleh percaya begitu saja. Intinya adalah Al Qur'an sebagai garis besar, ambil pemikiran si agus yg sesuai Al Qur'an. Pemikirannya yg nyeleneh anggep aja radio rusak...
karena membaca buku si agus jadi lebih paham islam??? hahahahaaa...
benerin dulu ngaji lu, baca Qur'an aja masih sempoyongan udah merasa tercerahkan takjub???
So, i dont fucking care with agus.
Gitu aja kok repot
Buat mereka yg merasa mndpt pencerahan stlh mbaca bukunya AM, tolong post status di Fesbuk kalo Anda besok mati & tulis : Ternyata siksa kubur itu tdk ada, terimakasih Pak AM..."
kl Alloh menginginkan memberi ayat yg lugas terperinci lengkap dgn satu tafsir yg mudah dpahami...itu perkara yg sangat mudah bagi Alloh
kl Alloh menginginkan kita tdk berbeda pendapat pula....hal yg sangat mudah...
tp lihat buktinya......lihat faktanya..justru kita smakin pintar dgn perbedaan ...kebenaran sejati hanya milik Alloh.
buat penulis tulis aja sebanyak mungkin....biar kami yg menyaring...ooh indahnya perbedaan. makasi ya Alloh
Allah maha kuasa atas segala sesuatunya. Dan Allah pun maha berkehendak, sehingga Segala sesuatunya akan terjadi menurut kehendaknya. Tidak ada yang mustahil bagi Allah dalam menciptakan segala sesuatu, semua bagi Allah itu mudah termasuk menciptakan " akhirat yang kekal abadi ".
Penciptaan akhirat yang bersifat kekal dan abadi justru telah menunjukan akan kebesaran Allah dan keagungan Allah bagi muslims yang senantiasa taat kepada Allah
May Allah protect and lead us to the right path, aamiin
Biar kita tidak berdebat, kita coba analisaya...karna Ilmu itu menurut saya ada 3.
1. Ilmu menurut Indra...
2. Ilmu menurut akal,
3. Ilmu menurut rasa.
nah... saya coba jabarin yah.
Ilmu pengetahuan menurut indra, adalah ilmu pengetahuan yg hanya mengandalkan panca indra...contoh.....
kata mata kita ni.... besar bulan dr pada Bintang...... bner apa gak?
klau indra mata kita bilang, bener bulan lebih besar dr pada bintang.... coba kita lihat sendiri....... tapi karna kita sudah sekolah dan sudah belajar, Ilmu pengetahuan menurut akal menjawab Tidak... kata akal besar lah bintang dr pada bulan..... biar lebih jelas coba ntr kita cari biar bisa smaa2belajar..... hehhehe
nah.... kalau kita berdiri tengah2 rel kreta api yg lurus, ... kata indra mata kita.... ujung rel ini bersatu..... kata akal TIDAK, klu ujung rel ini bersatu, sapa yg mau naik kreta api????
nah.... dr sini kita bisa lihat, ilmu pengetahuan menurut akal benar, tapi kalau kita sudah pelajari dan sampai ke ilmu pengetahuan menurut akal, batal lah ilmu pengetahuan menurut indra tadi,
nah.... Ilmu pengetahuan menurut akal ternyata bisa batal dibuat ilmu pengetahuan menurut Akal.... Pertanyaanya... apa bisa Ilmu pengetahuan menurut Akal batal sebagaimana dia membatalkan Ilmu pengetahuan menurut Indra tadii...... ?????
pada suatu saat ada acara syukuran atau kenduri kata orang medan.... kirim doa lah kira2.... nah yg datang alhamdulillah ramai.... singat ceritanya..... selesai baca doa dan sudah selesai ceramah ustadz nya.... tuan rumah sudah mempersiapkan makan dan minum.... nah kebetulan ni.... yg nyampai pertama itu segelas teh.... alhamdulillah.. udh agak haus ni dlm hati si (polan)kebetulan polan ni duduk nya dekat pintu..... gitu di persilahkan minum sama ahlulbait, dia pun minum..... setelah diaminum dia terbilang Ah....ku pikir manis tadi..... kebetulan didekat si polan ada kluarga ahlulbait, dia jawab moneter pak gula naik lagi harganya.... hehehehehehe....
dr cerita ini coba kita lihat kasusnya.... teh yg dihidang warnanya apa? Warna teh sudah jelas merah,..... secangkir teh yg dihidang tadi Ilmu pengetahuan yg kita miiki semua akan bekerja sesuai dengan yg kita miliki.... kata Mata kita, upssss warna merah ni.... kata Akal ..pas lah ni... sedappp betul udah haus ni,, pas kali kena teh manis....heehe
ilmu pengetahuan menurut indra sudah menjawab Merah,
ilmu pengetahuan menurut akal menjawab tehmanis ni...
ilmu pengetahuan menurut rasa menjawab kupikir teh ini manis ternyata tidak rupanya.... setelah kita merasakan baru kita tau itubenar apa tidak.
nah saya bukan bermaksud menggurui, disini kita diskusi,,....
klu baru kita mendengar atau melhat sesuatu, sebaiknya kta analisa dulu, tapialangkah baiknya setelah dianalisa kita rasakan bener apa salah....
orang akan terus berdebat, jika mereka hanya sampai Sebatas Akal, atau analisa.... seperti contoh tadi,.... segelas teh tadi , adayg sudah mengambil kesimpulan kalau teh di gelas itu manis.... ada orang yg tidak perduli dengan teh yg ada di gelas tersebut, dan ada orang yg hanyamelihat dan mengambil kesimpulan stelah dia merasakannya...
klu kita sudah merasakan teh itu manis, mau gak kita berpaling ?
klu kita benr merasakan ke imanan kita , kita gak akan pernah berani ingkar
klu kita benr merasakan diri kita hamba Allah, gak mungkin kita berani melawanNya.....
nah.... masalah nya,. kita belum bener2 merasakan apa yg kita fikirkan..... nah masalah yg sering terjadi belum kuta rasa, tapi kita udh berdebat kesana kemari.....
hehehe.... mudah2an kita bisa sama2 belajar dan memperbaiki diri kita utk menjadi lebih baik lagi...
ini yng disebut Kaji rasa .... kataorang2 tua saya dulu begitu.... heehe
utk Pak Agus.... penyampain kaji ini luar biasa, mengemas nya denga modern.... dansangat mudh di crna sebenarnya utk umum.. teruskan dakwahya Pak....
insyaAllah buku2 PakAgus menjadi sesuatu yg luar biasa berguna utk mengajak semua nyamau Menuntut Ilmu Allah, ilmu agama , sehingga kita bisa mengetahui dan merasakan kebenaran itu.
amin....
da'il Khairi
Anonim mengatakan...
betul..buku2 pak agus mustafo sangat mencerahkan...yang memberikan peniaian negatif hanya orang2 bodoh yang melihat agama dgan cara yg sempit dan menghambat kemajuan islam...semua sudah tau siapa orang2 ini....selalu merasa paling benar..semakin meeka mendalami islam dengan caranya maka semakin mereka akan bingung dan tersesat sendiri...mereka beraga dengan dogma...bukan dengan meyadari kebaesar Allah lesawat ilmu penegtahuan....
hati2 kalo komentar mas/mbak, yang memberi penilaian negatif bukan berarti bodoh,dan yang setuju dengan pemikiran pak agus juga belum tentu salah...karena kebenaran hanya milik ALLAH SWT. dengan anda mengatakan BODOH berarti anda juga merasa paling benar sendiri...ingat kebenaran hanya mili ALLAH SWT
Allah itu kekal dan satu-satunya yang tersisa (baqo'). Sedangkan akherat itu juga kekal, tapi kekekalannya tergantung pada Allah dan tidak berdiri sendiri (khuld).
Bukankah kita semua milik Allah dan kembali kepada-Nya? (ilaihi rooji'un).
Kembali bukan berarti musnah.
Wallahu a'alam
alhamdulillah.
saya suka perdebatan seperti ini, saya suka tulisan agus mustofa dan saya juga suka yang menentangnya. karena itu membuktikan bahwa ilmu ALLAH.SWT tidak ada habisnya.
akal dan fikiran kita itu milik ALLAH jadi apapun yang kita fikirkan itu berarti kehendaknya, jika tidak kita takkan dilahirkan.
dimana ada perbedaan disitu ada ilmu, itulah mengapa Allah menciptakan mahluknya berbeda-beda, ambil hikmahnya saja saudaraku seiman dan se agama.
Menurut saya kita tidak perlu memperdebatkan masalah ini (saya netral saja). pendapat setiap orang itu berbeda beda. selagi Bpk Agus Mustofa tidak melarang kita untuk melaksanakan Shalat dan membaca Al-Qur'an. dan menyuruh kita untuk berbuat maksiat, itu semua tergantung dari pembaca saja yang menurutnya sesuai diambil dan jika ada yang tidak sesuai ya ga' usah diambil.......
tidak perlu kita perdebatkan akhirat itu kekal atau tidak kekal. menurut saya yang mengatakan Akhirat itu kekal supaya memberikan gambaran tentang ganjaran dari perbuatan'' kita selama didunia, sedangkan yang mengatakan akhirat tidak kekal mungkin dia ingin mengajarkan kita untuk beribadah bukan untuk akhirat, tetapi ikhlas semata mata karena Allah....
itu semua benar dan yang tidak benar alias salah besar adalah Orang itu tidak pernah Shalat dan menjalankan apa-apa yang diperintahkan Oleh ALLAH SWT.......
Wassalam........
Kekuatan buku karya pak Agus adalah mampu menyingkap ayat - ayat kauniyah( ayat2 yang bertebaran dimuka bumi )melalui sains, sesuatu yang kurang dimiliki oleh ulama konvensional.Sebagai contoh tentang makna"khusu" yang mampu dideteksi oleh foto/audio aura, sehingga ada fakta sangat jelas bukan hanya sekedar teori dan lain sebagainya.Kenapa generasi sekarang kurang tertarik mendalami masalah agama adalah salah satunya karena metode yang diberikan sekedar referensi yang nylimet dan rumit atau tidak dekat dengan realitas kehidupan kehidupan sesuai zamannya sehingga. Bukankah Al Qur'an sesuai dengan zaman sampai kapanpun, tentu bila ummatnya mampu menelaah ayat-ayat kauliyah dan kauniyah dan salah satu diantaranya adalah pak Agus Mustofa.......terus maju pak Agus
Saya sangat setuju buku karya pak Agus tetap harus dikritisi, terutama oleh para ahli tafsir dan mereka yang concern terhadap kemajuan ummat islam.Tentu akan memberikan pencerahan dan kualitas yang lebih baik bagi ummat.Saya yakin semua dari kita berkepentingan untuk meningkatkan kualiats SDM/ummat untuk menjawab tantangan zaman ke depan yang semakin canggih.
subahanallah..., aku angakt jemapol 4 untuk pak agus, karyanya ternyata adam dilahirkan sangat berkesan,... aku yakini adam diciptakan tampa ayah ibu... tapi aku juga yakini adam tercipta.. melelaui hukukm alam..., jaman sekarang ini kan sudah ada kloning, bayi tabung dll... ini buatan manuasia... apatah lagi dengan Maha Karya Allah SWT.....
Dalam surat Al Isra' disebutkan bahwa kita diharuskan utk IQRA (membaca) dengan nama Allah apapun yg digelar di dunia ini, ayat2-Nya ada yg TERSURAT dan TERSIRAT...untuk yg tersirat ini butuh kedalaman akal dan nurani sehingga pemahaman tersirat ini tidak gampang melibatkan aspek spiritual pribadi dalam memahami Allah SWT (makro kosmos & mikro kosmos) sehingga didapatkan suatu kebenaran murni dan hakiki, apapun yg disebutkan dalam AlQuran sebenarnya sebagai bekal bagi manusia untuk menggali dan mengeksplorasi scara dalam, sehingga tugas sebagai seorang KHALIFAH di dunia ini komplit dan universal....salam
Kembali lagi ke tulisan yang di permasalahkan....
tulisan P Agus itu kan di bingkai dalam koridor "DISKUSI TASAWUF MODERN" (DTM).....
jadi ya memang sangat layak untuk didiskusikan....
yang namanya diskusi ya pasti ada yang pro dan yang kontra.....
tidak ada masalah itu sah sah aja....
yang penting dapat menjadi pembelajaran sekaligus pencerahan bagi kita untuk selalu mendekatkan diri kepada ALLAT SWT dan selalu mengharapkan Ridho-NYA....
Lanjutkan pak Agus, memang kita butuh pemikiran2 yang kontroversial untuk 'membangunkan' umat islam yang sedang 'mati suri' ...
Al quran itu Kebenaran Mutlak, namun ketika ditafsirkan maka akan jadi kebenaran relatif, sehebat apapun para penafsir2 itu, metode apapun yg digunakan ...semua itu akan tetap menjadi kebenaran relatif ....
Yang merasa lebih tinggi, lebih pinter... harus lebih "Bijaksana".
Yang merasa lebih tinggi, lebih pinter... harus lebih "Bijaksana".
Islam adalah agama yg sempurna, namun ktika ditafsirkan ada be2rapa dimensi yg hilang akibat tdk sampainya akal pd kesempurnaanNya....pa AM hadir dgn penafsiran "akli" yg nyaris mendekati kesempurnaan, namun demikian prlu sentuhan dr seorang Mursyid yg sudah "sampai", krna sehebat apapun penafsiran bliau trhadap Islam dgn segala dimensinya, ttp saja masih pada level "membaca peta"......
Apa salahnya mengoreksi?
Ketika seseorang menganggap itu salah dan dia mengoreksinya dengan kebenaran yg menurutnya benar dan ada bukti yg lebih benar.
Ya sebaiknya sama2 kita telaah mana yg lebih benar.
Jangan membela maupun jangan menyalahkan.
Mari sama2 kita mencari kebenaran di jalan ALLAH SWT.
Semoga kita termasuk orang2 yg benar di jalan-NYA.
semua komentar benar, kebenaran yang paling hakiki milik ALLAH SWT.
Sdr/Sri para hamba Allah...keyakinan beragama adalah hubungan vertikal seorang Hamba dengan Tuhannya, kebenaran yang hakiki semata mata milik Allah,...hanya hambanya yang menggunakan akal dan pikirannyalah yang akan mendapatkan manfaatnya..luruskan niat kita sebelum berkomentar..??? Allah maha mengetahui niat kita semua.....semoga kita selalu diberikan petunjuk jalan kebenaran.......Amien......
Anda menyempitkan pemikiran tentang Islam yang selama ini diphami secara "aneh" dan "tidak masuk logika". Agus Mustofa membuat bahwa sesungguhnya Islam itu agama yang masuk akal dan Anda tidak bisa memaksakan bahwa uraian anda lah yang benar. Cobalah baca dan telaah dengan positif thinking dan penuh ke Ikhlasan menerima Ilmu dari manapun.
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhful Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (Al-Hadid:22)
“… tertulis dalam kitab sebelum Kami menciptakannya..” Menunjukkan setiap kejadian didahului dengan penulisan. Jika penulisannya selesai, maka kehidupan manusia juga tidak akan kekal.
“Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (Hud:108).
“..Kecuali jika Tuhanmu menghendaki..” : Kalimat ini mengindikasikan bahwa penulisan kejadian yang akan datang didalam kitab (Lauhful Mahfuzh) masih terus berlangsung. Namun, indikasinya diusahakan tidak akan pernah selesai seperti kalimat berikutnya
“…sebagai karunia yang tiada putus-putusnya..”
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhful Mahfudz)” (Al-an’aam:59)
Memang semuanya sudah tertulis. Apapun usaha kita, pilihan kita, nasib kita sudah diketahui dan sudah tercatat. Bagaikan rangkaian simulasi kehidupan. Tapi simulasi ini yang tidak melepas begitu saja murni sekehendak mahluknya. Ada campur tangan atau intervensi Tuhan, ada proses “feed back” untuk hasil yang lebih baik berupa kisah masa depan yang disampaikan melalui Kitab Suci. Seperti contoh ayat ini,
“Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul”. Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim” (Al-A’raaf:44)
Walaupun surga dan neraka berada dalam dimensi alam yang berbeda, tapi masih bisa saling berkomunikasi, ada gelombang yang menembus sekat atau tabir keduanya. Sebagai mana komunikasi antara Iblis (di luar) dan Adam (di surga). Surga nampaknya berupa dimensi alam yang dapat bergerak seperti tersirat dalam ayat berikut
“,dan (di hari itu) didekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertakwa” (As shu’araa:90). ”,dan apabila surga didekatkan” (At takwir:13)
Wallohu’alam
Ilmu Allah maha luas, kalo Agus Mustofa menyimpulkan akhirat tidak kekal karena menafsirkan surah Hud ayat106-108 :
فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ (106) خَالِدِينَ فِيهَا مَادَامَتِ السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ (107) وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ مَا دَامَتِالسَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ (108)
bahwa surga dan neraka tidak kekal, coba deh dia tafsirkan huruf "nun" diawal surat Al-Qalam, pasti lah dia bakalan merujuk pada kitabnya para mufassir salaf yang shalih, yang fahamnya kagak nyeleneh kayak dia....
ane sendiri lebih percaya sama mufassir salaf yang shalih daripada sama Agus Mustofa
neraka itu kekal,hakikat neraka tidak bisa bertemu/kenal Allah di dunia dan akhirat.Hakikat surga adalah kenal Allah di dunia dan akhirat,akhirat itu bisa dibuktikan di dalam rasa,jika pak Agus kenal ilmu ini pasti tidak berani nulis buku-buku yang tebal itu.
ya klu salah di benarkan...
jgn menyalahkan dg mengumbar kejelekan...
artinya anda yg salah??
Sebaiknya Agus Musthofa ber Taubat kepada Allah,...
Imani saja semua nash tanpa ta’til, ta’wil, takyif, dan seterusnya. Itulah yang Insya Allah lebih selamat. Kita tidak berhak untuk menta’wilnya sementara Rasulullah sebagai manusia yang paling mengetahui dalam masalah ini tidak menta’wilnya dan Para Shahabat Rasul sebagai generasi terbaik dalam pemahaman agama tidak menta’wilnya.
Apakah Sdr.Agus menganggap dirinya lebih tahu dari Rasulullah dalam hal ini sementara Rasulullah adalah orang yang paling ‘alim dalam hal yang ghoib.
Apakah Sdr. Agus menganggap bahwa pada zaman Rasul, Rasulullah sebenarnya sudah tahu (bahwa Surga dan Neraka di Bumi) namun tidak mengungkapkannya pada para Shahabat? Kalau seperti itu anggapan dia, sungguh dia telah menuduh Rasulullah mengkhianati Risalah.
Barangsiapa yang berkata tentang al-Qur’an dengan akalnya atau dengan tanpa ilmu maka hendaknya mengambil tempat duduknya di neraka. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir 1/10 cet. Darul Fikr)
Hihihi.. Jika surga dan neraka tak pernah ada.. Masihkah kau sujud kepadanya? *nyanyi
Ketika ku merasa bahwa aku ya benar..benarkah aku? :p
Hidup ini suka2 kita..kan semua ada balasnya bukan? :)
bro.. sis umat islam seluruhnya cukup sudah berdebat mencari kebenaran tentang apa yang kita peluk nih.. jadilah seorang yg mempunyai kepribadian rosululoh. islam itu indah yg menjadikan indah itu ayat22nya untuk orang itu berfikir dan menarik kesimpulan dalam mencari suatu jawaban untuk suatu masalah kehidupan dirinya sendiri ,jadi pendek kata apa yang dia dapat pecahkan ,juga blom tentu cocok dengan orang lain .. bro ,sis ingat kita ini orang jawa hidup mati di jawa . jadilah orang yang bisa jowoi sembarang ee .. jangan jadi orang arab yang terusir dari negaranya yang merebutkan kebenarannn yang belum tentu benar menurut pribadi yang lain ,jadilah perang ,exodus dari ibu negaranya islam berasal .trus itukah yang kita banggakan- banggakan..terlalu fanatik juga ndak baik.. bpk agus mustofa nih membawa kita tuk berfikir dan mene elah kembali dengan apa yang kita perbuat .. dan kita mencari suatu jawaban di dalam al qur'an membuka lagi ayat demi ayat , bapak agus mustofa dapat pahala banyak dan tinggikan derajatnya setaraf ulama yang agung. ayoo pk buat;lah karangan yang indah seperti mati tololl konyolnya sang jihad bom bali..dsb wasalam bro sis..
Pak agus org yg cerdas,, sy sangat setuju dngn pemikiran2 beliau,,, konsep tassawuf modern bnr2 konkret antara ayat2 qauniyah dan ayat2 qauliyah Allah,,, mungkin ada skalian tidak sependapat, tetapi perbedaan itu rahmat dari sang pencipta,,, mari kita kuat kan iman,. tidak usah jdi perdebatan,,, karna stiap individu akan mempetanggung jwab kan apa yg dilakukannya....
itu buku yg dipromosikan di atas kalo ada minat mo dibagikan cuma2 pa harus beli?? klo harus beli ya berarti sama aja lg jualan "klaim kebenaran"...hehe
Di jaman serba modern ini, kita sebagai umat islam sedang bersama mengkerdilkan agama yang dulunya besar ini . Secara tidak sadar kita telah membonsai islam. Bukalah pikiran kalian gunakan akal dan pikiran kalian untuk lebih dekat dengan allah. Saya setuju dgn pak agus mustofa karena saya menjadi lebih dekat dgn tuhan saya, bukan dengan penulis/pengarang. Tolong jangan larang apa lagi mengharamkan kedekatan kecintaan saya dengan tuhan pencipta alam semesta allah s.w.t
Aaaaaach lantas siapa yang benar, di sini ada 2 ormas besar NU & MD, al qur'an sama tapi sepertinya banyak beda penafsiran, Sedang AM dasarnyapun sama hanya dalam penafsiran menggunakan iptek sebagai ayat Kauniyahnya, tolong acung jempol kalau mengaku paling benar, namanya aja tafsir
Buku2 Pak AM memang kontroversial, tapi mmbuat saya saya jadi lebih mrinding dalam menghadap Allah sama seperti kalu membaca buku2 Ahmad Deedat, buku2 Abdulla Wasi'an dan buku2 yang sejenis seperti buku2 dialog Islam dan Kristen, klau membaca buku2 lain membacanya tidak pernah tuntas paling beberapa halaman sudah ditinggal hanya jadi refrensih perpustakaan saja.
Tapi sebaiknya Pak AM perlu juga mempertimbangkan pendapat mas Iman Eka di Fb, untuk berdiskusi dulu dengan Teman2 Pak Agus Yang mempunyai dasar keilmuan sama, paling tidak membicarakan bersama.
Terima kasih pak AM saya ucapkan banyak terima kasih atas terbitnya buku2 yang telah membuat saya tambah yakin terhadap Islam, karena disana tidak ada unsur Dogmanya
ALHAMDULILLAH, Syukur ada masalah ini sehingga pak Agus bisa Lebih mengendalikan diri karena ada sahabatnya yang mengevaluasi buah karyanya end semoga karya yang akan datang semakin heboh judulnya tapi bermanfaat isinya yaitu membuka wawasan dan mempertebal IMAN kepada ALLAH, dengan harapan menjadi INSAN KAMIL.
Ilmu dalam Al-Quran memiliki definisi dalam dua arti, yang harfiah dan yang tersembunyi. Dalam menguak arti yang tersembunyi itu, pemahaman seorang manusia tentu ada batasnya. Maka, jika memang seorang manusia memiliki kehendak dan kemauan untuk lebih memahaminya, lakukanlah Shalat Malam, sehingga jika Allah pun berkehendak maka Allah akan memberikan pemahaman langsung kepada makhlukNya melalui perantara Malaikat Penyampai Wahyu sehingga pemahaman itu benar-benar terpatri dalam hatinya dan benar jelas asalnya hanya dari Allah semata. Karena Ilmu Allah hanya dapat disampaikan oleh pemilikNya sendiri, yang tak lain adalah Allah SWT.
Jangan sampai kita hanya terbelenggu kepada Hadist-Hadist Riwayat yang bertebaran dimana-mana tapi malah melupakan dasar darimana Hadist itu diriwayatkan.
Al Quran tidak bisa kita pelajari setengah-setengah. Harus benar-benar memahami maknanya dari awal sampai akhir. Bukan hanya menggembar-gemborkan satu ayat tapi kita tidak benar-benar paham apa makna yang terkandung didalamnya, hanya menguatkan ego dan logika sendiri sehingga muncul perdebatan-perdebatan yang tidak berkesudahan. Maka pelajarilah Al Quran dari pemilikNya langsung, agar makna yang didapat tidak buram dan tidak muncul pendapat-pendapat sendiri yang pada ujungnya mengatakan bahwa "orang itu sesat". Sebaiknya kita koreksi diri sendiri dulu sebelum memutuskan orang lain lebih buruk, karena hanya Allah yang berhak untuk menilai, bukan manusia terhadap manusia yang lain.
TINGKAT ILMU DAN KEYAKINAN BERTAHAP,
TUNJUKKANLAH JALAN YANG LURUS, YAITU JALAN ORANG YANG ENGKAU ANUGERAHI NIKMAT, BUKAN JALAN MEREKA YANG SESAT DAN BUKAN PULA YANG ENGKAU MURKAI
dari buku aku dapat pengetahuan, keyakinanku sebatas pengetahuan, namun aku belum menyaksikan apalagi merasakan. namun dari situ aku dapat awal pemahaman kebangkitan kesadaran iman keyakinan dalam berpikir berperasaan berpikir berkata dan berbuat yang benar. peraturan penting untuk memberi wadah bentuk dan arah yang benar namun mesti dibarengi pemahaman moral spiritual yang baik. smoga selalu membimbing dan menjaga orang2 yang berniat mencari kebenaran akan keyakinan
Saya senang dengan pemikiran Agus Musthopa, Allah SWT sangat dahyat ilmunya tak ada orang yang mampu menguasainya. AlQur'an meliputi seluruh jagatraya dan segala isinya termasuk akal manusia (bukan hanya ibadah-ibadah nagdo saja).Manusia diberikan keleluasaan untuk menggunakan akal untuk menambah keimanan. Jangan mudah menghukum orang sesat dll, padahal kita aja belum apa..? jaga kesatuan umat. Rezeki Allah sangat banyak, tidak usah takut bukunya Agus musthopa tidak akan mengurangi rezeki, orang lain yang tidak cocok atau tidak sependapat.
Banyak org islam yg beranggapan di akhirat itu org yg dosanya besar akan masuk neraka dulu. Setelah dosanya bersih nanti dimasukkan surga. Ga tau ni dalilnya dr mana tp sejak kecil pola pikir ini aku telan mentah2. Tp setelah aku membaca buku2 AM barulah aku tau ternyata byk pola pikir yg sebetulnya di al-quran tidak ada dalilnya tapi kita yakini kebenarannya. Coba cari ayat yg mengatakan surga dan neraka itu kekal. Ga ada kan? Yg ada itu kita akan kekal didalam surga atau neraka. Jd bukan surga dan neraka yg kekal. Kl ada napi di hukum selamanya di penjara apakah berarti penjaranya akan ada selamanya? Jd menurut sy bukan surga dan nerakanya yg kekal tp keberadaan kita yg di surga atau di neraka yg kekal. Dalam arti bukan kita masuk neraka dulu untuk membersihkan dosa terus masuk surga seperti yg byk dipahami byk org islam selama ini. Kekekalan hanyalah milik Alloh SWT. Alam ini dulunya tidak ada dan akan musnah kembali.
Menurut saya karya pak AM cukup bagus dan menarik,karna agama bagi saya tidak berupa dogma saja namun juga hrs dikupas atau dibuktikan secara ilmiah. Sehingga dapat mengutkan bukan hanya penganutnya saja tp juga agama itu sendiri. saya fikir pro dan kontra yg terjadi menjadi motivasi serta referensi bagi kita bersama,terutama buat pak AM agar kedepannya dapat lebih menguatkan karya-karyanya. Trims
Alhamdulillah..., saya bersyukur ada orang yg bernama Agus Mustofa lahir di bumi pertiwi ini dan berani pendapatnya lewat tulisannya yang pada akhirnya menggelitik kita untuk lebih mempelajari dan menggali lebih dalam lagi isi Al Qur'an
Sama-sama islam kok begitu sich mas !!!
Saya rasa Bagi seorang pencari tuhan sains bs di gunakan untuk membuktikan eksistensi-Nya. Sebaliknya bagi seseorang yg tidak percaya tuhan , sains akan di gunakan untuk membuktikan ketidak adaan Nya
-Innamal a'malu binniyat-
Seorang mukmin dengan mukmin yang lain laksana rumah batu, yang satu menguatkan yang lain. (Al-Hadist)
Barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga. [HR. Muslim, No. 2699]
Nabi Yunus (Yūnus):99 - Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?
Nabi Yunus (Yūnus):100 - Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.
Sapi Betina (Al-Baqarah):7 - Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
Sapi Betina (Al-Baqarah):10 - Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
Sapi Betina (Al-Baqarah):15 - Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
Assalamu'alaikum..
Saya belum membaca buku pak AM, tapi baru mendengar cerita dari pembaca buku2 beliau. basic Ilmu saya Mikrokontroler dg bahasa yg digunakan adalah bahasa mesin, dan yang saya lakukan tidak boleh mengikuti panca indra, baik ruang waktu ataupun sentuhan, karena yg saya lakukan dalam dunia mikro bila disentuh/dilihat/didengar tidak ada perbedaan, semua diluar panca indra, begitu jg dunia pak AM dg teknik nuklirnya, semua diluar panca Indra. pemahanan saya tentang Islam sering bertentangan dg pemahaman umum, karena saya tidak suka Islam = Arab, atau paham Islam = Pinter bahasa arab, karena orang yang pinter bahasa arab atau orang yg lahir, tumbuh dan dewasa di arab sendiri tidak sedikit yg jauh dari Islam, jadi saya rasa tidak relevan. pemikiran kita di negeri ini, mengatakan orang yg ke-Arab-an, dari mulai baju, bahasa, nama dll dianggap paham Islam, padahal koruptor dll banyak yg namanya ke-arab-an.
saya setuju dg pak AM, minimal tentang "siksa kubur tidak ada", mohon pencerahan bila memang "siksa kubur itu ada", karena dalam dalil2 Al Qur'an, dari mulai suku2 yg dimusnakan oleh Alloh, fir'aun dan kroninya, dan semuanya masuk neraka, SUDAH DINYATAKAN MASUK NERAKA didalam Al Qur'an, pertanyaannya, kapan SIKSA KUBURNYA? bukankah banyak pemahaman mengatakan manusia mengalami siksa kubur dahulu baru nanti di hari kiamat masuk neraka? tetapi kenapa Al Qur'an menerangkan lain tentang manusia2 yg sudah masuk neraka? begitu jg hadist, banyak mengatakan manusia masuk neraka, kapan SIKSA KUBURNYA? dan bagaimana tentang pemahanan siksa kubur yg sebenarnya? MOHON PENCERAHAN..
Wassalamu'alaikum....
SEJAHAT APAPUN ANDA PASTI ADA YG MEMBELA , DAN SEBAIK APAPUN ANDA PASTI ADA YG TIDAK SUKA..ALQUR'AN ibarat berlian dipandang dari depan Dia bercahaya, dari belakang Dia bersinar, dari samping berkilauan, dari bawah Dia gemerlapan dilihat dari atas Dia teranng benderang..Otak manusia terdiri dari milyaran sel otak, jadi tergantung dari sisi sel otak yg mana kita mengkaji dan menafsirkan ayat AQUR'AN . jika terjadi perbedaan itu adalah suatu kewajaran dan manusiawi, karena cara pandang si A belum tentu sama dg si B dalam menafsirkan ayat ALQUR'AN .Dan karakteristik ALQUR'AN sangat unik dan universal , maka seandainya manusia itu diberi kemampuan oleh ALLOH untuk menafsirkan satu ALIF saja, walaupun seluruh lautan dijadikan tintanya dan menggunakan waktu seumur hidupnya niscaya tidak akan cukup . jadi perbedaan adalah rahmat dan kebenaran hanya milik ALLOH. buat bapak Agus Mustofa SHOW MUST GO ON
Huahaha...aaa..aaaaaaaaa
ZERROOOOOOOOO
Tidak perlu saling menyalahkan, Justru dari membaca bukunya Agus Mustofa saya lebih bisa memahami kehidupan dan ayat2 Al Qur'an dengan lebih baik. Ibadah bukan sekedar rutinitas dan kewajiban tapi banyak hikmah dan manfaat. Bpk Agus Mustofa mampu memberikan PENCERAHAN dalam beragama dengan lebih baik. Saya yakin SATU JUTA manusia Indonesia seperti Beliau maka Satu Juta LANGKAH bangsa Indonesia lebih maju dari sekarang dan Amerika pun pasti akan tertinggal..........
Tidak perlu saling menyalahkan,
Dari komentar orang2 yg tidak setuju dan menentang, TAMPAK sekali mereka belum membaca sendiri bukunya bpk Agus Mustofa atau membaca sebatas judul....... atau membaca tapi belum paham.
Buku Agus Mustofa mampu memberikan PENCERAHAN dalam beragama dengan lebih baik. Dengan membaca buku2nya beliau mampu menjadikan Islam agama yg masuk akal dan "modern" bukan sekedar dogma apalagi dongeng. Maju terus pak Agus.......
Roodeem
Perbedaan itu indah, seperti masakan, dengan berbeda bumbu, ada bawang merah,putih,merica, ketumbar, kemiri, cabe, daun jeruk dll...jadi masakan soto, rendang, rawon dll...kebanyakan cabe jg ndak enak...satunya mengklaim benar sendiri, jg ndak asyik, satunya benar bersama, jg asyik...seperti itulah hidup kawan, numpang lewat dibumi...Namanya Alam Akherat, buatan Alloh, ya pasti tidak kekal, karena Alam akherat Diciptakan Alloh, hanya penciptanya saja yang kekal...dikatakan akherat kekal karena periode waktunya sangat2 lama, miliaran tahun dan umur manusiapun tdk mampu mencapainya dari adam sampai kiamat....itulah realitas hidup mas bro....semuanya sudah tersurat (Al qur'an) dan Tersirat (alam semesta)....alhamdulillah sy sdh punya koleksi bukunya Pak Agus 17 buku...itupun masih kurang/mau beli lg....gitu aja kok repot...aku yo rapopo.
jika kita tidak sanggup mengenal Allah melalui akal pikiran, mengapa ayat pertama yg turun adalah "iqro" ??
jika Nabi Allah Adam as, diturunkan dari langit, pasti langsung patah tulang.
jika firman Allah tdk masuk logika, kenapa banyak ilmuan modern mengakui kebenaran ilmiah ayat2 yg terkandung di Qur'an.
jika rasio di batasi utk apa organ otak dalam kepala kita?
jika semua tanpa perbedaan, lalu apa yang diuji oleh Allah utk kita?
jika kalian merasa benar, benarnya dimana?
jika kita harus wajib kudu berpatokan kepada hadist Rasululloh SAW, apa gunanya sholat istikhoroh kita?
hadist adalah sejarah bukan peraturan, jdi harus ditela'ah, jgn sampai jd dogma,, klo jd dogma apa bedanya kita dengan agama yg lain?
pertanyaan2 td khusus utk diri saya pribadi,, yg akhrnya memunculkan pertanyaan,, kpn saya masuk islam? sudahkah saya mngenal diri saya pribadi? sampaikah saya mengenal Allah?. terima kasih,, Assalamualaikum
jika dengan ada nya pemahaman p'agus bisa menjadikan kita lebih memamahami tentang Allah,, knp tidak?
AL Qur'an di turunkan untuk di pahami, bukan untuk diperdebatkan.
dan mengenal Allah adalah dasar sebuah keimanan..
Saya termasuk salah satu pengoleksi buku buku Agus Mustofa...dan saya menjadi lebih memahami Islam setelah membaca tulisan2 beliau...Islam adalah agama yang Rasional, jadi sudah sepantasnya seiring dengan kaidah Ilmu Pengetahuan...jadi jangan memahami Agama secara Dogmatis...
Ente sama sekali tidak kreatip. Sekarang ini orang lebih suka memproduksi sesuatu dengan MENDOMPLENG ketenaran produk lain atau produk sebelumnya. Seperti dulu saat hebohnya sinetron Tersanjung. Ketika episodnya habis, muncul Tersanjung 2,3,4,dst, demi menjaga income tetap deras mengalir...
Kalau si penulis berniat jadi penulis buku yg baik, sebaiknya jangan sebut nama orang lain yg udah tenar dalam buku yg dijualnya. Buatlah buku yg mandiri dan independen, meskipun isinya berseberangan dengan pola pikir AM.
Kalau si penulis berniat tulus untuk menetralisir pola pikir AM, sebaiknya jangan menulis buku (yg mengkritisi pemikiran AM) dan kemudian dijual. Buatlah buku untuk dibagikan secara cuma-cuma.
Jangan mengagungkan agama sendiri demi mencari keuntungan dunia.
Wahai bapak2 ibu2 sekalian sudahkan kita sholat berjamaah lima waktu dimasjid setiap waktu? kalo sudah alhamdulillah..
MENELAAH PEMIKIRAN AGUS MUSTOFA
Pada buku Tak Ada Azab Kubur halaman 154-155, Agus Musthofa menulis, “Seluruh ayat-ayat yang terkait dengan barzakh, kubur, siksa, dan adzab, ternyata tidak satu pun yang menyinggung tentang adanya adzab kubur, alias siksa kubur. Sekali lagi kita menjadi merasa aneh, Kenapa peristiwa penting yang sudah di anggap sebagai kebenaran ini tidak muncul informasinya di Al-Qur’an. Lebih jauh, kalau kita berbicara tentang keimanan atau rukun iman, azab kubur juga tidak muncul menjadi salah satu rukun iman itu. Yang ditegaskan adalah Hari Kiamat dan Hari Akhir.”
Aneh, kata Agus Mustofa. Kita pun demikian, bahkan merasa, apa yang dikatakannya itu lebih aneh. Kita pantas bertanya-tanya, benarkah tak ada satu pun ayat Al-Quran yang menyinggung adanya adzab kubur?
Perlu dipahami, tidak semua permasalahan yang rujukan tegasnya tidak terdapat dalam Al-Quran, dengan serta merta menjadi ternafikan. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, betapa banyak permasalahan yang rujukan tegasnya tidak tercantum dalam Al-Quran tetapi penjelasannya secara lugas diinformasikan lewat hadits Nabi SAW, yang juga harus diyakini kebenarannya.
Sebut saja misalnya QS Ibrahim: 27, “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.”
Para pakar tafsir dan ahli hadits menyatakan, ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan adzab kubur, lewat keterangan sejumlah hadits yang menjelaskan makna ayat itu. Di antaranya, “Dari Al-Barra’ bin ‘Azib, Rasulullah SAW bersabda, “Seorang muslim jika ditanya (oleh Malaikat Munkar dan Nakir) di dalam kubur, ia akan bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya. Maka itulah maksud firman Allah: Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.” Hadits tersebut diriwayatkan oleh Al- Bukhari dan Muslim, juga Abu Daud (4752), An-Nasa’i (2056), At-Tirmidzi (3411), Ibnu Majah (4410), Imam Ahmad (18980), Ibnu Hibban (232), Al-Hakim (1403), dan masih banyak yang lain. Berdasarkan informasi hadits di atas, amat jelas bahwa ayat ini terkait dengan adzab kubur.
Masih ada beberapa ayat lain yang menyinggung perihal adzab kubur. Simak QS At-Takatsur: 1-3, yang diperkuat hadits diriwayatkan dari Sayyidina Ali KW, sebagai penjelas atas keterkaitannya dengan adzab kubur. Ini disampaikan secara lugas oleh pemuka ahli tafsir dan sejarah, Ath-Thabari, dalam kitab tafsirnya halaman 580. Begitu pula QS Thaha: 124, yang penjelasannya diberikan lewat informasi hadits dari Abu Hurairah RA sebagaimana disebutkan Tafsir Al-Lubab, karya Ibnu ‘Adil, halaman 114, serta oleh HR Ahmad (Al-Musnad No. 11642) dan Ibnu Hibban (Ash-Shahih Juz 7 hlm. 392).
BER ILMU SEBELUM BERKOMENTAR, SESUNGGUHNYA SETIAP KOMENTAR KITA ADA PERTANGGUNGJAWABANNYA
Informasi yang dibawa hadits-hadits Rasulullah SAW itu merupakan argumentasi dari sisi asbabunnuzul ayat-ayat Al-Quran tersebut. Bahkan, terdapat beberapa kitab yang secara khusus menghimpun dalil-dalil tentang adzab kubur, seperti kitab Itsbat ‘Adzab al-Qabr – memantapkan kebenaran adzab kubur, karya Al-Baihaqi, dan Ahwal al-Qabr – kepanikan-kepanikan dalam kubur, karya Abul-Faraj Abdurrahman.
Untuk melengkapi akurasi data-data di atas, penulis juga menyebutkan hadits-haidits yang berkenaan dengan adzab kubur yang bersumber dari Al-Kutub as-Sittah (enam kitab induk hadits), masing-masing satu hadits, meski sesungguhnya pada setiap kitab hadits yang enam itu terdapat puluhan sampai ratusan dalil yang terkait adzab kubur. Enam hadits berkualifikasi shahih yang disebutkan itu diambil dari Shahih Al-Bukhari juz 1 hlm. 463, Shahih Muslim juz 8 hlm. 160, Sunan Abi Daud juz 2 hlm. 652, Sunan An-Nasa’i juz 4 hlm. 376, Sunan At-Tirmidzi juz 6 hlm 423, dan Sunan Ibnu Majah juz 1 hlm. 449.
Pertanyaannya, apakah sekian banyak informasi yang dibawa hadits-hadits shahih ini yang kemudian diamini segenap pakar tafsir dan ahli hadits sebagai dalil adzab kubur dapat dimentahkan beitu saja dengan pernyataan-pernyataan Agus Mustofa, yang kerap meragukan kebenaran hadits Nabi? Jelas tidak!. Penjelasan padat hujjah yang lahir dari kombinasi antara kepakaran, keikhlasan, dan kehati-hatian yang luar biasa dari para ulama salaf penjaga benteng sunnah Nabi dari zaman ke zaman tentu tak sebanding dengan pendapat-pendapat spekulatif yang berdasarkan penafsiran atas terjemahan Al-Quran berbahasa Indonesia semata.
Sampai di sini, jelaslah bagi kita, sejumlah ayat Al-Quran memang diturunkan dalam rangka menjelaskan kebenaran adanya adzab kubur. Jelas pula, kesimpulan “tidak ada adzab kubur” dari Agus Mustofa bukan karena ketiadaan informasi terkait adzab kubur dalam Al-Quran, melainkan lebih didasarkan pada eksplorasi yang dilakukan Agus Mustofa sendiri terhadap Al-Quran yang ternyata tak ia temukan.
Selain itu, dugaannya bahwa adzab kubur bukan bagian dari rukun iman, jelas bertolak belakang dengan aqidah Islam. Dugaan tersebut pada dasamya berangkat dari ketidak-pahamannya terhadap pengertian rukun-rukun iman itu sendiri. Dugaan itu juga menyiratkan tendensinya untuk menggiring pemahaman khalayak agar tak terlalu ambil pusing dengan masalah percaya atau tidak percaya adzab kubur. Seperti yang diungkapkan Agus Mustofa,“Sekalipun misalnya keliru, tenang saja, toh itu bukan bagian dari rukun iman.”
Kebenaran adzab kubur adalah bagian dari aqidah yang harus diyakini, sebab keyakinan ini didasarkan pada ayat-ayat Al-Quran dan hadits-hadits shahih. Se- hingga, tidak percaya adzab kubur, sama artinya mengingkari Kitabullah (rukun iman yang ketiga) dan mengingkari hadits-hadits yang dibawa Rasulullah SAW. Dengan kata lain, tidak membenarkan dan meyakini dengan sebenarnya bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT (rukun iman yang ke-empat).
maaf saudara saudaraku umat muslim, wacana/pendapat agus mustofa dapat dijadikan bahan pembanding, jadi sebaiknya janganlah langsung menyalahkan dengan alasan metoda yang dipakai. bukankah metode yang membuat manusia juga !!!???? terimakasih
saya akan selalu merindukan kemunculan para 'agus mustofa' lainnya untuk mewarnai keindahan Islam.. semoga Alloh memberi hidayah kepada orang-orang yang ikhlas menggunakan akalnya.. amin..
alhamdulillah
jangan bingung..tdk usah di buat rame dan jgn menganggap paling benar.tanyakan saja sama yang PUNYA???
Demi Allah, setelah aku baca buku-buku yang ditulis pak Agus Mustofa malah IBADAHKU semakin meningkat, sering sekali merenungi kebesaranNya. Seandainyapun ada penyampaian tulisannya kemungkinan BESAR MENYIMPANG, mari ditegur dengan HATI NURANI, saling mengingatkan, bukan menghujat. Mohon maaf kalau saya malah MENYUKAI metode PENYAMPAIANNYA, tidak menghakimi dan menggurui, diajaknya kita untuk ikut berpikir. Mohon maaf, sekali lagi mohon maaf kalau aku menjadi semakin INTENS dalam ibadahku setelah menelaah BUKU2nya.
Untuk bahan bacaan & diskusi ya bagus buku2nya Pak Agus Mustofa ini. Beliau sangat produktif nulis dan bukunya laku. Kalo nggak bagus mana laku dijual. Ini semua kan akhirnya membuat kita "mikir" tentang apa2 yg dijelaskan disana. Itu kan sekedar pemikiran beliau. Yg setuju ya silahkan, yg nggak ya silahkan. Nggak ada paksaan untuk setuju atau tidak. Berdebat ditempat ini ya percuma, Memangnya berapa orang yg kan mampir ke blog ini & baca? Lbh baik anda ya nulis buku juga. Kalo anda produktif nulis dan laku juga bukunya ya Alhamdulillah. Tp ya sudahlah, lha wong blog ini juga sdh ndak pernah di update sejak tahun 2010 lalu hahahaha....
Lha iya....kalo memang tulisan2 AM salah...lha kok saya malah cinta ya sama Allah?? Setelah saya baca buku2 AM, saya jadi lebih mengenal Allah....
Saya penggemar Agus Mustofa, dan saya mempunyai latar belakang bidang Teknik juga walaupun beda disiplin ilmu tapi itu cukup membantu saya memahami pemikiran-pemikiran beliau yang dituangkan dalam buku-bukunya. Saya merasa tidak ada yang salah dengan pemikiran beliau..malah sebaliknya. Perpaduan yang logis antara realitas alam semesta yang ditunjang dengan referensi buku-buku ilmu pengetahuan dengan dalil yang ada dalam Alqur'an. Sungguh menarik untuk dicermati karena tidak banyak orang yang bisa seperti beliau. Saya yakin, kalau pak Agus Mustofa lewat buku-buku Diskusi Tasawuf justru banyak memberi manfaat dan pencerahan kepada pembaca agar semakin dekat dengan Sang Maha Pencipta....
Boleh merasa benar tapi jangan merasa yang paling benar.....
AM dalam buku2nya tak ada satupun pihak yang dizholimi. atau terzholimi...tapi kenapa ..???
Maju Terus P. Agus Mustofa
Terus berkarya demi kemajuan agama islam
Semoga ALLAH SWT tetap membimbing kita di jalan-Nya
Wocoen sik bukune, nek wis mari lagek komentar...ojo misuh2 ae gak jelas.. Aku yo durung moco makane gk iso menilai apik tah salah. Memange kebenaran milik mbah buyutmu karo turunane yah? Ngono lo cok..
Wuikk mas anonim sing terakhir kereng....tapi ono benere....baca dulu dengan hati yg tenang,pahami lalu komentar,Alloh SWT kasih kita otak untuk berpikir....dan tentunya agar kita ber akhlak yg baik ;-)
Saling menghargai ajaa...kan masing2 bertanggung jwb sendiri, termasuk AM dan para komentator. Merasa pinter dan paling benar, ga enak diliatnya...
Jng buru2 menolak, jng bergegas setuju, rasakan di nurani, cocok apa tidak... Gtu aja koq repot...
Nah elu, nulis aja masih blepotan, bhs inggris aja berantakan gtu...
Kuncinya ada di "rasa"...pengetahuan baru bisa bergeser nilainya mnjdi Ilmu kalau sudh ddapat Rasanya..seseorg prnh blg "yang tdk pernah merasakn tdk akn prnah tahu"... jdi mohon kiranya diRasakn dlu kbnarannya, jgn saling mnyalahkn...o iya,,dlm aksara arab ydk ada huruf "O", Allah bkn Alloh, shalat bkn sholat, Rasulullah bkn Rosululloh.. mf sy bkn siapa2 dn sy pun tak punya apa2...hanya sekedar numpang lewat...hehehe...
"MENELAAH" "MENGOREKSI" - 418 Halaman buku yang anda tulis hanya untuk merendahkan dan menyalahkan' luar biasa
Menelaah dan mengoreksi itu bukan berarti menyalahkan dan menjelek jelekan mas
Berpikiran positif aja mas, KESEMPURNAAN HANYA MILIK ALLAH SWT...Bukankah Allah tidak menyukai sifat sombong dan takabur....
soal siksa kubur itu yang di siksa itu sebenarnya apanya ya?
aku ngak suka semua pada para pemikir islam, bikin pusing aja mereka semua. umat jadi bingung diajak kedalam pepecahan dalam sikap bathin, ngak ada ngaruhlah pokoknya pendapat mereka tu. lebih baik di neraka aja daripada pusing dengan pendapat pendapat mereka yang keren katanya.
Pak Agus tulisannya bagus, pemikirannya mencerahkan, boleh saja saling diskusi dan saling mengkritik pemikiran, tapi jangan sampai menuduh dan menyesatkan yang lain.
Barokalloh...
Nyimak sajalah, wong urip iku ora sadar, sadare wong urip ora sadar-sadar, yen sadara gah ora sadar-sadar yen ora disadaraken...
Assalamu Alaikum WR WB..,Klw menurut saya kita gak usah berdebat seperti ini karna yang ada malah akan menimbulkan kebencian dan mengotori Hati kita sesama umat muslim..,padahal hati kita adalah tempat ALLAH....kok malah di kotori ...itulah yang ALLAH tidak sukai..,intinya beribadahlah dengan mengharapkan keridhoan ALLAH bukan malah memikirkan syurga kekal atau tidak...padahal kita belum tentu kesana..,itu semua milik ALLAH dialah satu-satunya Zat yang berkuasa akan hal itu..,urusan ALLAH mau kekalkan syurga atau tdk ..pertanyaannya adalah...kalau seandainya ALLAH mau atau berkehendak mengkekalkan Syurga selama-lamanya apa kita mampu perotes????jadi lebih baik mari sama-sama kita tingkatkan kwalitas keimanan kita dan senantiasa mendekatkan diri kepadanya...,
by Muhammad Sidratul
Surga itu tidak kekal jika kita membandingkannya dan membedakannya dengan Allah. TAPI surga itu KEKAL jika ia merupakan atributNya. KARENA bagi mereka para pencinta Sura adalah Allah, dan Allah adalah Surga. Terserah Anda bagaimana hendak memandangnya. Dalam kedua kasus ini, Agus Mustafa bisa SALAH bisa juga benar. Misalnya, Agus Mustafa bisa benar jika surga itu adalah SURGA DUNIA. Selamat berpikir & salam. Silakan pula baca pandangan tasauf dari ustadz Ahmed Hulusi di www.pandanganhulusi.blogsot.com. Buku beliau segera hadir gratis jika Anda ingin memilikinya.
Akhirat mau kekal atau tidak kekal itu hak Allah. Bukan urusan manusia.
Kita sepakat untuk tidak sepakat,agar tidak terjadi permusuhan, yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri, yang ada adalah ketiadaan itu sendiri, bravo pak agus sejarah akan membuktikan karya2 bapak tidak akan lekang oleh zaman sebagaimana karya iman alghazali dengan ihya ulumuddinnya.....bapak terlahir dan ditunjuk oleh Allah orang2 yang menghidupkan kembali agama Allah.......
Assalamu'alaikum mohon bp/ibu yg menganggap ragu atau salah apa yg diungkap bp AM / penulis,dalam semua buku yang beliau hadirkan kiranya akan lebih bijak apabila bp/ibu menghubungi/datang langsung kepada penulis (AM) untuk berdiskusi/konfirmasi sampai selesai dan masing2 harus bisa menghargai dan menghormati satu sama lain walaupun mungkin tidak ada titik temu. Karena kita semua ini dalam taraf belajar sampai kapanpun(sampai mati...)jadi nggak ada yang paling benar dan nggak boleh menyalahkan yang lain apalagi merasa dirinya paling benar, kita sesama muslim harus bisa saling menghargai dan menghormati,kita ingin hidup damai dan rukun berdampingan....Wassalam
Agus Mustofa bagi saya adl seorang filsuf yg bisa menemukan harmonisasi antara realitas alqur'an dengan ayat-ayat kauniyah yang terpampang di alam semesta.. bagi mereka yagn masih ragu... dan cenderung menjelekkan... Allah sebaik-baik pemberi petunjuk...memang Allah hanya bisa didekati dengan perpaduan antara akal, ilmu, iman dan rasa...keempat hal tersebut jika berpadu menghasilkan energi positif yang luar biasa...energi tsb dpt diresonansikan Mas agus mustofa lewat tulisan-tulisan beliau dan hanya bisa dirasakan oleh para pembaca yang minimal telah merasakan sebagaimana yang telah dialami beliau... bagi yagn belum tentulah akan harus bertanya dan mencari.. jangan jesteru menjelekkan...ok.. wassalam... maka nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan....
saya baru baca buku Agus Mustofa, judulnya "Beragama menggunakan Akal Sehat"... Isinya normatif dan logis saja... juga ada menyinggung dogma dan doktrin dari sebagian ulama2 yang memaksakan pendapatnya dan menafikan penggunaan akal sehat, sehingga bukannya menjadikan generasi islam ini lebih unggul di tengah2 umat 6 milyar manusia di muka bumi ini, tetapi kualitas rendah dan tertinggal jauh...
Dalam menelaah ushul / aqidah, setiap individu diminta utk menggunakan akal fikiran yang dikarunia oleh Allah SWT, Allah berulang-ulang meminta manusia berfikir terhadap ayat2-Nya (baik teks maupun alam raya), sehingga tidak ada rasa was-was meyakini kebenaran agama yang terbaik ini...
Dalam usia saya kepala 4 ini, masya Allah... baru terbuka pemahaman islam saya justru para muallaf yang berjuang mencari kebenaran, bukan dari ustadz2 kita yang sekian tahun yang memberikan doktrin2 dan membekukan penggunaan akal... Saya ingin mengatakan.... wahai guru2 islam, seharusnya amanah itu utamanya ada sama kalian, coba review dan koreksi pengajaran kalian"... alhamdulillah dengan fasilitas teknologi hari ini, ilmu pengajaran tidak lagi tergantung pada satu guru (yang bisa saja berisi dogma dan doktrin yang sesat)..
Penulisnya yang kurang bisa memahami tulisan Agus Mustofa, sehingga dianggap tidak sesuai QUran hadits. padahal kemampuan penulis yang tidak bisa menjangkau pemikiran Agus Mustofa
manusia dilahirkan dlm keadaan tidak tahu/bodoh dan itu selamanya bila ada semata-mata kasih sayangNya
Saya secara pribadi tercerahkan dg pemikiran pak AM, membuat diri semakin bersemangat dalam beragama krn lebih bisa memahami esensi beragama. bukan karena ikut2an, dogmatis n membelenggu. sudut pandangnya dalam memahami ayat-ayat al quran adalah representasi dari pemikiran manusia pada jamannya. bisa jadi 5 atau 10 tahun lagi keadahsyatan rahasia makna al qur'an semakin terkuak dg kehadiran orang-orang yg terlahir jenius dalam bimbingan Ilahi. Sebagai bukti bahwa Islam dengan kitab Al qur'annya memang agama buat segala jaman...
ya yang penting terus mendekatkan diri aja kepda sang Khalik
Kami telah menulis buku yang berjudul "Al`Qur,an Menggugat teori Big-Bang dan Evolusi Darwin" yang akan memperjelas sejelas-jelasnya buku Agus Mustofa yang berjudul "Ternyata Adam dilahirkan" dan "Adam tidak Diusir dari Surga" Insya Allah habis Ramadhan 2016 ini kami setor ke penerbit yang mau menerbitkannya.
Kami telah menulis buku yang berjudul "Al`Qur,an Menggugat teori Big-Bang dan Evolusi Darwin" yang akan memperjelas sejelas-jelasnya buku Agus Mustofa yang berjudul "Ternyata Adam dilahirkan" dan "Adam tidak Diusir dari Surga" Insya Allah habis Ramadhan 2016 ini kami setor ke penerbit yang mau menerbitkannya.
Membaca semua komentar yg ada, saya bertambah yakin, bahwa semua persoalan yg ada itu tentu ada penyebabnya. Penyebabnya adalah : TERJEMAHAN AL QUR'AN (KE BAHASA INDONESIA) YG SUDAH ADA SAAT INI (YG SDH BANYAK BEREDAR) ADALAH TERJEMAHAN YG DIBUAT DIZAMAN PRA ILMIAH, DAN MASIH BANYAK BERUPA TAFSIR. Agar persoalan2 yg ada (timbul) bisa diluruskan (dibenarkan), maka TERJEMAHAN AL QUR'AN yg ada saat ini harus diperbaiki terlebih dahulu (di TERJEMAHKAN ke Bahasa Indonesia yg benar). Saya yakin, klu Terjemahan Al Qur'an itu sdh diperbaiki, tentunya Wahyu (Ketentuan) Allah itu mudah untuk dipahami, sehingga tdk terjadi seperti saat ini. Karena hal ini sesuai dgn ketentuan Allah yg ada didalam Al Qur'an surat AL-QAMAR (54) ayat 17 sbb :
*Dan sesungguhnya telah kami permudah Al Qur’an itu untuk pemikiran, maka apakah ada yang memperhatikan*. (QS. 54 : 17).
Assalamualaikum wr.wb,
saya uraikan pendapat saya soal penciptaan adam terlebih dahulu.
-Allah telah berfirman :Dan ingatlah tatkala Tuhanmu berkata kepada para Malaikat:’Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di muka bumi . Mereka bekata:’Mengapa Engkau hendak menjadikan (Khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman:”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui ” (QS.Al-Baqarah: 30).
Allah telah menjadikan adam di surga dari tanah dari bumi.
seperti kita juga tau segala sesuatu ciptaan melalui proses begitu juga apa yg terjadi dengan tanah permukaan bumi ini sehingga menjadi mani.Adam tidak diciptakan Allah dibumi, apabila terjadi penciptaan dibumi sudah tentu adam mempunyai seorang ibu.jelas bahwa Allah telah menciptakan adam di surga tepat dengan firmanNYA yg berbunyi:“Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadianya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduk kamu kepadanya dengan bersujud” (QS. al-Hijr 15:29).(kejadian penciptaan adam ini telah disaksikan oleh para malaikat di surga kecuali iblis)
kenapa di surga? arti surga adalah kenikmatan yg kekal tidak ada kesusahan dan sesuatu yg bersifat jerih payah seperti buang air besar/kecil,bekerja, melahirkan dan sebagainya ,saya berikan contoh satu, firman Allah :Dan Kami berfirman: “Hai Adam diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang lalim.(al baqarah ayat 35)jadi jelaslah bahwa adam juga dijadikan oleh Allah dari mani yg bercampur walaupun tidak melalui seorang ayah dan ibu seperti firman Allah yg berbunyi:Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.(al insaan ayat 2).
wassalamualaikum wr.wb,
sayyid
Klo disalahin gk mau jngan nyalahkan orang lain...
Wa idza qiiilalahum laa tufsidu fil ard qooluu innamaa nahnu mushlihuun.....
Jangan salahin orang lain karena islam sekarang semakin hancur klo yng punya blog ini tersinggung dan panas hatinya maka ada syaithan didalamnya..
Bagimu agamu bagiku agamaku. Kita dberi Alqur'an dan hadist..ya kita pelajari dan pedomani, klo msh blm bisa belajar ato cari tahu ke ahlinya. Klo gak tau ahlinya dimana, berdo'a ke Allah swt ...biar dikasih tau jalannya. Insyaallah niat baik karena Allah swt akan berbuah baik. Smoga kita slalu dilindungi Allah swt
pemikiran pak Agus Mustofa itu sama dengan pemikiran saya.
malah bagus ada karya yang memantik pikiran seperti karya pak agus, jadi supaya otak dipakai, jangan didiamin melulu, ngglendem, tidur, otak tidur. lha wong sudah dibilangin suruh banyak baca dengan nama Tuhan-Mu yang menciptakan...makanya baca jangan dengan nafsu, baca dengan nama Tuhan-Mu, karena pada akhirnya Allah lah yang akan membimbing sendiri, sehingga jalannya jadi lurus karena bimbingan Allah. selama dengan bismillah, hati ikhlas lillahi ta'ala. selama berkutat ini sesat ini bukan, berarti anda sendiri yang menutup diri dari bimbingan Allah. saya tidak menjurus bahwa agus mustofa benar, tapi bukan berarti saya sependapat dg anda yang mengkritik agu mustofa. saya mengharapkan muslim menjadi cerdas kembali dalam memamahami agamanya, bukan melulu ini ndak ada panutannya. makanya khan di Alquran setiap baca ayat selalu bismillahirrohmanirrohim, jadi bimbingan Allah tetap masuk. jgn dikira baca quran, trus syetan lari. Salah..makanya ada ayat maka celakalah orang yang sholat, yang mereka sendiri lalai dalam sholatnya...pahami ayaat tersebut...
pemahaman yang ada itu hanya muncul dari kualitas pemahaman anda sendiri. jdi jangan selalu menganggap pemahaman pribadi benar 100% kalau hanya kutip mengkutip. agus mustofa hanya mempermudah kita dalam memahami dan mengimani. karena kalau wawasan indrawinya lemah, keyakinan indrawinya lemah, diberi pendapat beda aja gampang kisruh, gampangnya debat-debat tapi yang didebatkan aja gak jelas, bagaimana hasil kesimpulannnya juga benar dan diakui kebebarannya oleh kedua belaah pihak.....
Astagfirullah
Astagfirullah
Sebagai pembanding bisa dilihat diblog mantankyainu tentang ada tidaknya siksa kubur. Pembahasannya berdasarkan dalil Quran, Tafsir dan hadits, dgn penguasaan yang cukup mendalam. Dan hasilnya sama dengan Agus Mustofa bahwa tidak ada sika kubur, karena manusia benar2 tidur di alam barzakh sesuai Yasin 51-53, melainkan hanya mimpi diperlihatkannya neraka pagi dan petang seperti yg dialami Firaun dan pengikutnya (Al Mu'min 45-46). Untuk jelasnya langsung ke blog tsb
Pro dan kontra itu merupakan ketetapan Allah...
Allah menciptakan dengan berpasangan-pasangan, salah satunya tak dapat ditinggalkan.Tinggal kita yang harus cerdas..smart..Hakekatnya kita harus sadar akan Allah..maka hilanglah ego yang ada.
Teruslah menulis Bpk. Agus Mustofa..janganlah berhenti, kecuali Allah yang menghentikan.
Saya apresiasi karya" Ir. Agus Musthafa dalam Diskusi Tasawuf Modern nya. Itu semua merupakan jalan menuju pemahaman yang mendekati kesempurnaan, karena tidak ada yang sempurna selain Allah. Karya" beliau juga sebagai jembatan kita untuk mengenal Allah Jalla Jalaaluh. Di sini saya yang faqir ini mau bertanya kepada pemberi tanggapan terhadap karya" Ir. Agus Musthafa. 1) Siapa ALLAH SWT yang kita sembah? Apakah sekedar tulisan atau Asmaul Kabiir? Atau apa? Dalam Hadits Qudsi dikatakan bahwa "man abdal asma' dunal ma'na fahuwa kaafirun". 2) Bagaimana pendapat penanggap tentang "Al 'aalimu habibullah walau kaana fasiqan,al jaahilu 'aduwullah walau kaana 'aabidan". mohon pencerahannya.
Trik Penjualan, numpang promosi dari buku orang,
Yang percaya kpd buku selain Alquran dan sunnah serta pemahaman salafhus salih, itu tanda2 ada penyakit di dalam hatinya......
Maka Allah tambahkan penyakit itu dengan buku2 yg menyesatkan....
Nauzubillah min zaliq
Dibaca dulu bukunya baru komentar, jangan komen dari judulnya, sy juga awalnya juga su'udzon sama pak agus mustofa. Sorry pak Agus, sampe berdebat sm teman. Eh. ternyata "Pak Agus Mustofa oke banget, keren.... !!!" iqraaa sampe habis baru komen........ dimana-mana org melakukan sesuatu pekerjaan apapun harus pake akal pikiran kalo gak ??... ya bisa salah kamar...... masuk kamar orang lain ......jadinya gak nyambung......jangan lihat buku dari sampulnya.
dalam memahami sesuatu tidak pantas apabila kita melihat dari persepektif bahasa saja. perlu pemahaman ilmu terkait yang itu artinya kita mengambil kesimpulan tentang sesuatu harus mengujinya/mempelajarinya secara menyeluruh, tidak hanya sepotong-sepotong.. karena terkadang apa yang nampak ada maksud di baliknya, pun begitu dengan ayat.
SubhanaAllah buku ini dari awal diterbitkan sampai saat ini masih diperdebatkan.
AMBIL YANGG BAIK BUANG YANG BURUK ^^
Salam
Benar sekali. Karna kita semua masih belajar dan sungguh allah mengetahui apa yang kita lakukan. Jadi semuanya tidak ada yg salah yang ada adalah saling melengkapi utk menuju benar
Semoga pak agus mustofa tetap sehat, tetap terus berkarya memberi pencerahan pada umat Islam yang lagi terpuruk ini, sejatinya karya pak agus ditunggu dibutuhkan, sehingga kita bisa nyambung, bisa menghadirkan Allah swt dalam keseharian, aamiien.
Astaghfirullah
Miris melihat komentar teman2 disini.
Percayalah, saya pun dulu takjub dgn buku2 pak agus mustafa,
Sampai suatu saat saya belajar memahami agama scr kaffah.
Ada bbrp kekeliruan dari pa agus.
Satu hal yg harus kita camkan semua disini,
Sumber hukum islam itu bukan hanya Al quran dan hadits,
Tp sumber hukum islam itu
Al quran, hadits, ijma ulama, dan qiyas.
Knp ada dua faktor lagi?
Krn pemahaman manusia khususnya muqallid atau awan itu tdk sama,
Makanya harus bertanya pada orang yg paham al quran dan hadits, yaitu ULAMA.
Makanya dlm berguru menurut islam yg benar itu, yg bersanad.
Terus bersambung keilmuannya sampai kpd nabi saw.
Buku pa agus jarang sekali menampilkan hadits ataupun tafsiran ulama,
Ini sebenarnya yg membuat cacat,
Karena fondasi yg harus kuat sebelum itu adalah Tauhid dan Aqidah dahulu.
Jgn mengedepankan akal dulu.
Saya suka membaca karya pak agus mustofa, pandangan beliau bukan untuk diperdebatkan. Bagi saya cukup untuk bahan renungan. Dan menarik kesimpulan sesuai kadar ilmu kita. Salam.
Belajar yang bener kang...
Memang hanya Allah swt yang kekal.
Tetapi ketika surga dikehendaki kekal oleh Allah swt.
Maka surga menjadi kekal
Coba dicopas di sini ayatnya biar jelas. Kalau bicara hadits, copas haditsnya biar jelas. Biar semuanya tahu.
Pendapatmu menunjukkan kalau kamu kurang banyak mempelajari Al Qur'an.
Sebetulnya bgini ya... Islam itu agama yang mengajarkan ilmu berdasar logika... Justru saya merasa aneh bila ada cerita2 tentang mistik yg dicampur adukkan ajaran islam... Dijaman skrng ternyata alquran itu relevan dan membuktikan tdk ada yng namanya ilmu merujuk ke hal2 supranatural yg sering ditunjukkan di media2 tv yg sayangnya sering di pandu oleh " ustad sakti " dan itu akhirnya Malah jdi bahan olok2 generasi milenia... Saat saya membaca buku pak agus.... Saya malah jdi mengenal islam dan bangga ternyata islam memang benar2 suatu tuntunan agama yg berasal dari DZAT maha agung... Dia bisa menjawab hal2 yg aebelumnya susah untuk dijawab dikarenakan "tabu" padahal disitulah momentnya saat org penasaran dantdk memperoleh jwban dan dia akan merasa gamang akan apa yg dipercayanya...
Para Ulama Salaf menggunakan akal untuk memahami Dalil, kalau sebagaian manusia saat ini menggunakan akal untuk menolak Dalil.
Allah (Al-Quran) menyatakan bahwa akherat itu kekal, oleh sebagian manusia membantah bahwa akherat tidak kekal dengan alasan hanya Allah yang Maka Kekal. Tahukah kita apa konsekwensi dari membantah isi Al-Quran? Masihkah kita mengaku sebagai umat islam yang tidak lagi mempercayai isi Al-Quran.
Ada dalil yang mengatakan bahwa ada azab kubur, oleh sebagian kita mengatakan tidak ada azab kubur. Artinya kita membantah apa yang diberitakan Rasulullah kepada kita yang sesungguhnya apa yang diucapkan oleh Rasulullah itu adalah wahyu dari Allah.
Kalau alasannya hadits palsu, banyak ulama ahli hadits yang telah meneliti hadits sehingga sudah sangat mudah kita ketahui derajad hadits yang shahih, hasan, dan lainnya sampai hadits palsu sekalipun.
Padahal inti dari permasalahan ini adalah ada hal-hal yang merupakan "Wewenang" (Kekuasaan) Allah sebagai Pencipta untuk Melakukan (azab kubur) atau Mengucapkan (akherat kekal) sesuatu yang tidak ada urusannya bagi manusia sebagai makhluk, namun karena kesombongan manusia yang menuhankan akalnya ingin mencampuri "Wewenang" Allah tersebut.
Padahal Allah menciptakan manusia dan jin di muka bumi ini adalah untuk beribadah kepada (menjadi hamba) Allah.
Cukup bagi manusia untuk melaksanakan apa yang menjadi perintah Allah (kewajiban), dan meninggalkan apa yang menjadi larangan (haram).
Wallahu a'lam.
Semoga catatan kecil ini bisa menjadi jalan pembuka pintu turunnya Hidayah Allah kepada kita.
CAMPAKKANLAH KECERDASAN ANDA APABILA SUDAH BERHADAPAN DENGAN PERKATAAN ALLAH DAN PERKATAAN RASULULLAH.
TIDAK MUNGKIN KECERDASAN ANDA MELEBIHI KEBENARAN ALLAH, MELEBIHI KEBENARAN RASULULLAH.
Kalo menyingkapi sesuatu dg debat kusir..yg menang ahirnya teori relatif
Segala sesuatu yg bisa menyadarkan kita sehingga menjadikan kita lebih bertaqwa kepada Allah lebih rajin beribadah kepada Allah maka hal itu adalah benar sesuai perintah Allah pada awal penciptaan kita yaitu bertaqwa kepada Allah
Betul itu juga terjadi sama saya setelah saya liat youtube seri pak agus nustofa saya jadi semangat lagi dalam berikhtiar dunia dan beramal untuk bekal dia khirat kelak. Semoga istiqomah.
Mohon maaf kepada sahabat2ku, menafsirkan Al-Qur'an itu tidak berpatok kepada akal saja, sbb menafsirkan Al-Qur'an itu harus menguasai ilmu, Nahwu,saraf, Mantiq, ma'ani, bayan, badi' dsb, semua itu terangkum di dlm ulumul Qur'an...jika pak Agus menguasai semua itu baru bisa dikatakan dia tidak salah dlm memahaminya, tapi jika dia tidak menguasai semua ilmu2 di atas berarti dia hrs banyak belajar dlu kepada Ulama2 yg ahli di bidang masing2 ilmu...sbb siapa yg menterjemahkan Al Qur'an sembarangan tanpa ilmu tafsir Qur'an tempatnya di dlm neraka...
Sahabat Agus Mustofa mendobrak tradisi scr ilmiah dan mengejawantahkan Qur'an dg perspektif yg mencerahkan, sy kira baik² saja toh sudah banyak madzhab dan sekte seantero dunia ini.. Jika khawatir ternyata yg menerima pemirikan beliau itu semakin banyak, sejujurnya tdk sebanyak penganut agama scr 'tradisi' di jagad bumi yg telah ada ini.. Tak perlu khawatir, atau justeru metode dakwahnya yg perlu direvisi terkait dg akhirat atau adzab kubur bgmn caranya umat manusia yakin tanpa dengan pemaksaan -'pokoknya' kekal krn dalilnya banyak spt itu-
Benar..dengan memahami Alquran..kita smakin mencintai Allah SWT..dan smakin ingin belajar dan belajar lagi..
Kalau memang salah ya harus diluruskan. Perkara yg diingatkan mau nerima atau ngeyel, ya monggo terserah. Intinya sih satu, mau bahas Islam, apalagi Qur'an, harus punya bekal ilmu mumpuni. Kalau cuma berdasarkan sains atau logika filsafat plus bahasa Arab yg hanya setaraf lumayan, semua juga bisa. Bisa ngawur.
Tentunya pa Agus manusia biasa, karena itu dia tidak ma'sum maka tentu dia sangat senang tulisannya dikomentari secara ilmiah juga, bukan asal komen yg ga jelas, umat Islam butuh pencerahan karena sudah lama berada dalam kebekuan berfikir yg beranggapan bahwa Islam hnya bisa dipahami oleh orang2 dahulu saja,
Saya belum pernah baca buku pa Agus, tapi ada satu judul buku kalo judul buku itu merefresentasikan isinya, kiranya kalo menurut saya buku tersebut rada nyeleneh, buku tersebut berjudul "ternyata Adam dilahirkan", padahal jelas Adam diciptakan oleh Allah dengan tangannya sendiri yg bahan dasarnya diambil oleh malaikat Israfil dari debu seluruh penjuru dunia yg bervariasi warnanya, maka kemudian setelah Adam berketurunan banyak, mereka menyebar ke seluruh penjuru bumi sesuai asal dari debu mana dia diambil, debu Afrika akan melahirkan keturunan anak2 yg berwarna kulit hitam, begitu juga debu Indonesia ygmelahirkan anak2 yang berwarna kulit sawo matang.
Jadi Adam tidak didahului oleh seorang ibu yang melahirkanya.
Siksa kubur itu ada, tapi bukan seperti kebanyakan anggapan yang terlintas dipikiran bahwa siksa kubur yg bersifat material jasad seutuhnya, Alam kubur adalah alam roh, jadi segala ketentuan yg berkaitan dengan siksa kubur tentunya yg berlaku pada dunia roh yg merasakannya, mungkin yang dimaksud pa Agus tidak ada siksa kubur itu siksaan yang berlaku jasadi.
Masih ingatkah kita bahwa ulama2 dahulu maupun para mufassir dan imam2 madzhab, sering kali berbeda pendapat dalam penafsiran maupun memaknai apa yang tersirat dibalik apa yang tersurat didalam Al Quran maupun Hadits, dan hal ini sudah jamak sebagai hal yg biasa dan tetap saling hormat menghormati dan saling menjaga kewibawaan hujjah masing2,karena hanya dengan cara seperti ini khazanah kekayaan pemikiran untuk mencari cara penalaran pemahaman terhadap firman Alloh maupun sunnah Rosul akan lebih beraneka ragam dari berbagai pendekatan.karena era tumbuh dan berkembangnya pola pemikiran yg semakin maju menuntut keberanian untuk berani berkarya tidak hanya sekedar anti atau ikut mainstream namun masih tetap berpegang kepada firman Alloh SWT.
https://rumaysho.com/833-menyanggah-buku-ternyata-akhirat-tidak-kekal.html#_ftn19
Betul, setuju. Saya juga merasa begitu. Penjelasannya sangat masuk akal, sehingga bisa meningkatkan keimanan.
sepertinya justru penulis kurang/tidak paham tentang apa kandungan al quran...
malah menyalahkan orang lain.
Saya suka dengan tulisan pak Agus Mustofa. Dalam beberapa hal saya berbeda pendapat, dan saya kira itu wajar. Al Quran dan Al Sunnah memang tidak dapat/boleh dikritisi tetapi tafsirnya yang merupakan produk akal penafsir tentu sangat boleh dikritisi.
Ulama jaman sekarang mestinya lebih pintar dari pada ulama jaman dahulu karena pengetahuan ulama jaman dahulu dapat kita ketahui (walaupun terbatas), tetapi pengetahuan ulama sekarang jauh lebih banyak yang tidak diketahui oleh ulama jaman dulu. Analisis ulama jaman sekarang tentu lebih tajam dari pada mereka yang hidup di jaman dulu. Seharusnya kita tidak berhenti pada pemikiran imam 4 mazhab yang muncul di abad 8-9 yang belum mengenal cloning, DNA, crypto currency sehingga membuat umat Islam tergagap-gagap menyikapi isu2 tersebut
Semoga mas Agus Mustofa lurus-lurus saja tetap dalam keimanan islam yang kaffah. Ujian terberat ummat adalah dunianya dilaknat Allaah SWT dan Rasul-Nya SAW (popularitas, harta dan wanitanya). Produktivitas mas Agus positif selaras dengan meningkatnya iman dan takwa penulis dan pembacanya. Shalatnya, dzikirnya dan doa-doa kita semakin khusyu' .... ALLAAHUMMA INNA NAS-ALUKA LADZATAN NADZHARI ILAA WAJHIKA WA SYAUQA ILAA LIQAA-IKA, amin ya rabbal 'alamin.
Betul.. Tidak seperti ulama ortodok.. Ilmu agama yg di kaji cuma kulit nya doank.. Kapan umat ini bisa cerdas? Yg ada jadi goblok selama nya.. Coba perhatikan kalo ada pendapat yg berselisih dengan mereka.. Paling yg keluar dari cocot nya si fulan sesat.. Si fulan kafir..! Ini akibat orang gak pernah mengkaji isi alquran dan bisanya cuma nelan hadist bulat bulat.. Kaga di filter..
Akhirat kekal? Mohon tunjukkan ayat dan hadist yg selaras?
Siksa kubur ada? Mohon lampirkan ayat dan hadist nya
Adam manusia pertama diciptakan? Mana rujukan ayat dan hadistnya
Betul.. Tidak seperti faham ortodok.. Ilmu agama yg di bahas cuma kulit nya doank.. Kapan umat ini bisa cerdas? Yg ada jadi goblok selama nya.. Coba perhatikan kalo ada pendapat yg berselisih dengan mereka.. Paling yg keluar dari cocot nya si fulan sesat.. Si fulan kafir..! Ini akibat orang gak pernah mengkaji isi alquran dan bisanya cuma nelan hadist bulat bulat tanpa diteliti keselarasan dan keserasiannya
Betul.. Tidak seperti faham ortodok.. Ilmu agama yg di kaji cuma kulit nya doank.. Kapan umat ini bisa cerdas? Yg ada jadi goblok selama nya.. Coba perhatikan kalo ada pendapat yg berselisih dengan mereka.. Paling yg keluar dari cocot nya si fulan sesat.. Si fulan kafir..! Seharusnya dicari dulu kebenarannya.. Baru berkomentar
Klo mo mengkritisi ya adil dong, judul dan isi gunakan kalimat transitif dan jangan gunakan kata2 tendensius bersayap serta biarkan pembaca semua menarik kesimpulan. Bahasa yang dipakai adalah memperbandingkan bukan menyalahkan walapun ada kesempatan orang banyak berkomentar, cuma tdk fair aja.
Hasil pemikiaran Agus Mustofa adalah ijtihad dari orang perorang yang siapapun akan nantinya memperoleh pahala dia akhirat, jika terbukti benar ybs dpt pahala dua dan jika ybs salah dpt pahala satu. Tapi tidak ada yang salah dg ijtihad.
Yang salah adalah yang mengatakan bhw ijtihad sdh ditutup karena agama isLam sdh sempurna sejak haji Wada.
ketika mendengar orang ceramah dan croscek dengan sumber data, hanya pak agus yg selama ini dpt menyampaikan dengan baik tanpa di tambah2in opini pribadi
Waduh gua jd mo subscribe lg ni ma Agus Mustofa...hehehe
Menurut saya p Agus M terus berkarya nyata dan mengexplore kaitan Quran dengan Sains lebih masuk diakal drpd yg selama ini kita terima dari bnyak pembicara.
Betul...P Agus M cocok untuk kajian ilmiah krn mereka jg sesuai background ilmu yg dimiliki.
Iblis sejak awal bersumpah akan menyesatkan manusia hingga kiamat.
Penyesatan iblis itu sangat cerdas dan sangat halus. Kita sengaja digiring pada kesimpulan bahwa manusia itu diciptakan sebagai komedi/hiburan/teater untuk Tuhan. Diadakan, disusahkan, dibahagiakan, dimatikan, dihidupkan, lalu ditiadakan. Jika orang-orang berpresepsi seperti itu, maka hilanglah kepercayaan nya pada Tuhan.
Padahal sifat utama Allah itu pengasih dan penyayang. Diulang-ulang pada setiap Surah.
Kasih sayang Allah itu melebihi kasih sayang orang tua kita. Apakah orang tua tega melihat anaknya bermain riang gembira di taman surga penuh tawa lalu tiba-tiba orang tua itu membunuh/meniadakannya???
Pengetahuan/pemahaman manusia itu terbatas. Tuhan itu tidak bisa difahami dengan akal/logika. Tapi difahami dengan rasa.
Anggapan mustofa tentang pengungkapan kekal itu sama adalah keliru. Baca An-Nisa 122. Disitu Allah tegaskan "mereka kekal di dalamnya selama-lamanya." "Dan janji Allah itu benar." Kemudian ditegaskan lagi : "siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?
Iblis sejak awal bersumpah akan menyesatkan manusia hingga kiamat.
Penyesatan iblis itu sangat cerdas dan sangat halus. Kita sengaja digiring pada kesimpulan bahwa manusia itu diciptakan sebagai komedi/hiburan/teater untuk Tuhan. Diadakan, disusahkan, dibahagiakan, dimatikan, dihidupkan, lalu ditiadakan. Jika orang-orang berpresepsi seperti itu, maka hilanglah kepercayaan nya pada Tuhan.
Padahal sifat utama Allah itu pengasih dan penyayang. Diulang-ulang pada setiap Surah.
Kasih sayang Allah itu melebihi kasih sayang orang tua kita. Apakah orang tua tega melihat anaknya bermain riang gembira di taman surga penuh tawa lalu tiba-tiba orang tua itu membunuh/meniadakannya???
Pengetahuan/pemahaman manusia itu terbatas. Tuhan itu tidak bisa difahami dengan akal/logika. Tapi difahami dengan rasa.
Anggapan mustofa tentang pengungkapan kekal itu sama adalah keliru. Baca An-Nisa 122. Disitu Allah tegaskan "mereka kekal di dalamnya selama-lamanya." "Dan janji Allah itu benar." Kemudian ditegaskan lagi : "siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?
Jikalau yg seperti Pak AM dianggap sesat... Aq rela menyelami tiap liku jalan kehidupan bersama pemikiran nya...
Saya pribadi mengapresiai tulisan pak Agus Mustofa, tapi setelah kita cermati dg seksama kesimpulan tulisannya lebih berdasarkan pendapat pribadi (ra'yi) shg menjadi ragu, dari awal sangat meyakinkan pd akhir kesimpulannya menjadi meragukan krn terlalu memaksakan jalan pikirannya
Anda sendiri aja yang konsumsi, biar kenyang dengan analoginya Agus Mustofa
Posting Komentar